Ribuan Guru Honorer Terancam tak Gajian

Rabu 14-12-2016,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Anggaran Pendidikan Cuma Rp 131 M

BENGKULU, BE - Dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2017, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah mengusulkan anggaran pendidikan sebesar Rp 131 miliar.

Namun anggaran tersebut masih belum mampu mengakomodir semua kebutuhan pendidikan di Provinsi Bengkulu. Bahkan untuk membayar gaji guru honorer sebanyak 2.700 orang yang mengajar di SMA/SMK saja belum bisa mencukupi.

\"Usulan anggaran itu belum termasuk anggaran untuk pembayaran guru honorer. Jadi kita memang masih sedikit kesulitan terkait anggaran ini,\" terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Bengkulu, Drs Ade Erlangga MSi, saat menggelar konfrensi pers di Media Center Pemprov Bengkulu, kemarin (13/12).

Dikatakannya, dari total usulan anggaran Rp 131 miliar itu, hanya Rp 1,6 miliar atau 3,4 persen untuk biaya belanja langsung. Sementara selebihnya anggaran itu, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan. \"Belanja langsung kita hanya sebesar Rp 1,6 miliar, jadi ini akan bermasalah dengan tenaga pendidik kita karena dari belanja langsung itu, nantinya akan diperuntukan membayar gaji guru PNS dengan total sekitar 5 ribu orang.

Ade menegaskan jika pendidikan ingin maju, maka anggaran pendidikan harus diprioritaskan. Sehingga anggaran tersebut mampu mengakomodir semua kebutuhan pendidikan di Provinsi Bengkulu.

\"Anggaran pendidikan ini sangat penting sekali. Apalagi kita memiliki sekitar 30 ribu anak lebih yang di didik tinggkat SMA dan SMK. Belum ditambah dengan pelajar lainnya. Maka kualitas penunjang pendidikannya harus terpenuhi,\" tambah Ade.

Meski sampai sekarang, anggaran pendidikan belum diputuskan berapa yang akan diakomodir oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Bengkulu, Dispendik akan terus berupaya menggenjot kinerja semua tenaga pendidik yang ada di Provinsi Bengkulu.

Terlebih kepada kepala sekolah, pemprov bakal menuntut untuk berperan dan bertanggungjawab terhadap kualitas proses dan hasil belajar guna peningkatan mutu.

\"Saat ini yang benar-benar dibutuhkan ialah kemampuan leadership untuk menciptakan lulusan enterpreunership.

Setidaknya untuk pelajar SMK dan SMA harus benar-benar dipersiapkan menjadi lulus terbaik. Sehingga keahlian yang didapatkan bisa bermanfaat, bukan sebaliknya justru menciptakan pengangguran,\" ujar Ade Erlangga.

\"Lulusan terbaik harus disiapkan. Apalagi Bengkulu punya prospek ekomoni yang bagus, salah satunya sektor pariwisata yang tentunya mampu menciptakan peluang-peluang strategis lainnya,\" tambah Ade.(151)

Tags :
Kategori :

Terkait