“Kalau musim ini aliran sungai itu deras sekali, warga mulai khawatir karena bibir sungai itu terkena abrasi dan ini mengancam sawah petani dan jalan warga,” kata Kepala Desa (Kades) Tanjung Alam Abdul Rahman, kemarin (16/11).
Dikatakannya, belasan hektar sawah yang berada di sepanjang aliran sungai terancam terkikis akibat abrasi sungai. Menurutnya, pada 2015 lalu pengikisan tanah sudah mulai terjadi sehingga mengakibatkan longsor disejumlah aliran sungai tersebut.
“Setiap hujan deras abrasi itu semakin besar, salah satu untuk mengatasi masalah ini harus dibangun talud,” terangnya.
Dikatakannya, sudah sekitar empat tahun lalu, jarak persawahan dengan aliran sungai sekitar 5 meter dari bibir sungai. Lantaran, sering terjadi longsor, warga semakin cemas dan meminta perhatian khusus dari Pemkab. Dia berharap, pihak pemerintah segera membuat talud sebagai penahan arus. Sehingga longsor yang sering terjadi di sekitar pemukiman mereka dapat diatasi.
“Ini sudah sering kita usulkan tapi belum terrealisasi, padahal kami sudah sampaikan terus-menerus saat musrenbang. Kami berharap tahun 2017 talud sungai Kinal dibangun,” harap Kades.(618)