12 Petugas PBK Disanksi, Rumah Pensiunan Ludes Terbakar

Sabtu 12-11-2016,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

LEBONG UTARA, Bengkulu Ekspress - Persoalan penanggulangan bahaya kebakaran (PBK) di Kabupaten Lebong, bukan hanya terletak pada 3 armada PBK yang kini dibiarkan rusak tanpa diperbaiki, hanya 1 unit saja yang berfungsi bagus.  Namun, para petugasnya pun belum memahami tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Petugas PBK lalai hingga menyebabkan rumah pensiunan PNS milik Aliya (63), warga Desa Nangani Amen Kecamatan Lebong Utara, yang terbakar kemarin (11/11), ludes. Sebanyak 12 petugas PBK diganjar sanksi akibat kelalaiannya itu.

Sekertaris BPBD Kabupaten Lebong, Khairul Amran SH mengungkapkan, mobil PBK sebenarnya sudah meluncur ke lokasi kejadian. Namun saat tiba disimpang Desa Nangai Amen, petugas mobil PBK disarankan berputar arah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat emosi warga. Karena sudah terlambat datangnya. Saat itu api sudah padam dan rumah yang terbakar sudah ludes.

\"Keterlambatan datangnya mobil PBK ini dikarenakan adanya miss komunikasi antara petugas yang sudah ada dilapangan dan petugas kita yang sedang piket,\" ujarnya.

Petugas piket dilakukan secara sift. Serah terima piket dilakukan pukul 08.00 WIB. Hanya saja saat itu, baru pukul 06.00 WIB petugas yang sudah meningalkan kantor. Namun saat mendapatkan informasi ia kembali ke kantor BPBD dan langsung membawa mobil PBK ke TKP, tetapi sudah terlambat.

Mendapati masalah ini, sekitar pukul 10.00 WIB, BPBD langsung mengumpulkan petugas PBK yang mendapatkan jadwal piket. Atas ketidaksigapan petugas PBK yang piket itu, sebanyak 12 orang petugas PBK diberi sanksi. Berupa tidak diberikannya honor harian selama satu bulan.

\"Mereka juga sudah kita minta membuat surat pernyataan. Sanksi lain, kita juga akan melakukan evaluasi terhadap kontak kerja petugas yang saat itu melakukan piket,\" ujar Khairil. BPBD Kabupaten Lebong usai Salat Jumat, kemarin telah memberikan bantuan masa panik kepada korban. Bantuan yang diberikan, yaitu dua paket pangan, 2 paket sandang, 1 paket kebersihan keluarga, 1 paket fanily kid, 3 buah matras dan 2 selimut.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, saat pristiwa kebakaran terjadi kondisi rumah yang terbakar itu dalam kondisi kosong. Korban yang tinggal sendirian, sekitar pukul 05.00 WIB dijemput anaknya untuk pergi ke salah satu rumah kerabatnya yang berada di Kabupaten Kepahiang.

\"Usai Subuh saya menjemput ibu saya dirumah. Kami berniat untuk pergi ke Kepahiang untuk berkunjung ke salah satu rumah saudara, namun baru sampai di Desa Air Dingin, saya dapat telpon dari istri saya jika rumah sudah terbakar. Mendengar kabar tersebut saya langsung putar arah,\" ujar anak korban Aliya, Andika saat ditemui di lokasi kejadian.

Api pertama kali diketahui muncul dari bubungan rumah sekitar pukul 06.15 WIB. Oleh warga, mereka langsung berupaya memadamkan api secara bergotong royong dengan alat seadanya. Warga sekitar juga berhasil menyelamatkan beberapa barang dari dalam rumah. Berupa dua unit sepeda motor milik korban serta kursi sofa.

Kondisi rumah yang sebagian besar terbuat dari papan menyebabkan api cepat membesar. Api yang semakin membesar tidak dapat dikendalikan. Perlahan api mulai menjalar ke rumah kosong milik almarhum Annisa (55) yang berada tepat di sebelah rumah korban. Tak hanya itu, healer padi yang berada di belakang rumah juga ikut terjilat amukan si jago merah. Beruntung warga yang saat itu sudah ramai, langsung membobol seng serta pelapon rumah almarhum Annisa sehingga hanya dinding dapur rumah saja yang ikut terbakar.

Api sempat menjalar ke rumah kosong yag ditinggal penghuninya ke Kepahiang dan healer padi yang berada disebelah dan di belakang rumah korban. Beruntung warga yang sigap akhirnya berhasil mengendalikan api sehingga kedua bangunan tersebut tak terbakar habis. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Hingga api berhasil dikendalikan sekitar pukul 07.15 WIB oleh warga, tak tampak satu pun mobil Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) milik BPBD Kabupaten Lebong tiba di lokasi.

Kapolres Lebong AKBP Zainul Arifin SE MH melalui Kasat Reskrim AKP Tatar Insan SH yang turun kelokasi kejadian mengungkapkan, belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun diduga api berasal dari hubungan pendek arus listrik.

\"Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah,\" singkat Tatar. (777)

Tags :
Kategori :

Terkait