Keluarga Wanita Menolak Otopsi

Senin 31-10-2016,10:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

CURUP, BE - Kepolisian resort Rejang Lebong belum bisa memastikan penyebab kematian Ariantina (36) warga Kelurahan Batu Galing Kecamatan Curup Tengah. Hal tersebut dikarenakan keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dalam terhadap jenazah korban.

\"Untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban, kita harus melakukan otopsi dalam, namun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dalam,\" ungkap Kapolres Rejang Lebong AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Chusnul Qomar SH SIK.

Menurut Chusnul, pihak kelurga menolak dilakukan otopsi, karena sudah menerima atas meninggalnya korban. Bahkan menurut Chusnul pihak keluarga juga sudah menandatangani surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.

Masih menurut Chusnul, untuk memastikan penyebab kematian korban, jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu di Kota Bengkulu pada Sabtu (29/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara juga untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban dengan cara otopsi luar.

\"Dari otopsi luar yang dilakukan, diketahui bahwa korban meningga karena kekurangan oksigen,\" tambah Chusnul. Lebih lanjut Chusnul menjelaskan, pasca menjalani otopsi luar dan keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dalam, kemudian jenazah korban langsung dibawa kembali di Kota Curup untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.

Disisi lain, untuk mengungkap penyebab kematian korban sendiri, penyidik Polres Rejang Lebong juga telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Dimana menurut Chusnul jumlah saksi yang sudah mereka mintai keterangan sebanyak 6 orang dimana tiganya adalah teman korban termasuk dua teman laki-laki yang karoke bersama korban sebelum korban meninggal dunia.

Diungkapkan Chusnul, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap para saksi, sebelum meninggal korban hanya mengkonsumsi minuman ringan rasa buah. Sementara itu rekan korban juga ada yang minum minuman berkarbonasi, namun mereka tidak mencampur minuman tersebut.

\"Dari keterangan sanksi, sebelum pingsan dan kemudian meninggal korban hanya minum minuman ringan selain itu tidak ada,\" papar Chusnul.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Ariantina (36) warga Kelurahan Batu Galing Kecamatan Curup Tengah diduga meregang nyawa disalah satu lokasi karoke di kota Curup. Sesaat sebelum meninggal dunia korban sempat berkaroke dengan tiga orang temannya yaitu dua laki-laki dan satu prempuan bernama Ramayana (21) warga Kelurahan Air Rambai

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, kejadian nahas yang dialami korban bermula saat korban tengah karaoke di room 6 lokasi karoke yang ada di Jalan AK Gani Kota Curup sekitar pukul 19.15 WIB Sabtu (29/10) malam. Sebelum terjatuh korban sempat meminum minuman kemasan rasa jeruk. Setelah itu langsung bernyanyi lagi, kemudian tak berapa lama korban langsung terjatuh.

Melihat korban yang terjatuh, kemudian ketiga rekan korban langsung mengevakuasi korban ke RSUD Curup menggunakan mobil jenis Toyota Avanza. Saat tiba di RSUD Curup korban hanya ditemani rekan wanita korban, sedangkan dua rekan laki-lakinya langsung meninggalkan RSUD Curup.

Sementara itu, berdasarkan keterangan salah seorang dokter jaga IGD Curup, saat tiba di RSUD Curup korban diduga sudah meninggal dunia, karena pihak dokter maupun petugas lainnya tidak melihat lagi adanya tanda-tanda kehidupan pada diri korban.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait