Bibit Lada Langka, Jahe Merosot

Senin 24-10-2016,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SEBERANG MUSI, Bengkulu Ekspress - Petani di Seberang Musi Kabupaten Kepahiang mengharapkan adanya bantuan bibit lada atau sahang. Karena  harga bibit lada di pasaran mahal dan langka.

Seperti diungkapkan Darul (33), warga Desa Benuang Galing yang baru membuka lahan, bila dirinya kesulitan mendapatkan bibit lada tersebut.

\"Karena bibitnya susah, kalau membeli di kebun warga yang sudah jadi juga terkadang kesulitan. Karena warga terkadang keberatan memberi, sebab takut   ladanya rusak,\" ujar Darul. Serupa disampaikan Yali (38).

Ia mengharapkan, adanya bantuan bibit dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepahiang. Supaya warga dapat membuka perkebunan lada tanpa kesulitan mendapatkan bibit.

\"Sekarang ini yang menjanjikan memang lada, sehingga banyak warga beralih tanaman dari sebelumnya menanam kopi sekarang memilih menanam lada,\" ucapnya. Jahe Merosot Sementara petani jahe di wilayah Seberang Musi mengeluhkan rendahnya harga jual jahe. Sebab warga merasa tidak mendapatkan keuntungan sama sekali bila mencabut jahe saat ini.

\"Harganya sengat rendah sekarang tinggal Rp 2500 di kalangan toke. Kalau dijual dengan harga sekarang untung-untung bisa balik modal,\" ucap Ibnu Hajar.

Menurutnya, modal menanam jahe menghabiskan Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Bila panen hanya kisaran 4 ton dengan harga jual saat ini warga mengalami kerugian. \"Selain merugi karena modal besar, kita tidak memiliki pilihan jika tidak dicabut juga jahe akan menyusut tambah tidak ada nilai jualnnya nanti. Jadi mau tidak mau sekarang kita tetap jual,\" katanya dengan nada lesu. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait