Diungkapkan kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebong Bambang Agus Suprabudi SSos MSi, dari hasil kunjungan kerja ke Desa Sungai Lisai bersama Bupati Lebong beberapa waktu lalu, Distamben bakal mengajukan program pengadaan solar cell untuk memenuhi kebutuhan atau pasokan listrik masyarakat di Desa Sungai Lisai.
\"Meskipun di Sungai Lisai listriknya menggunakan kincir, namun kita lihat masih banyak warga yang belum memiliki listrik, Untuk itu kita akan upayakan pengadaan solar cell untuk masyarakatSungai Lisai,\" ungkap Bambang.
Hajron salah satu warga Sungai Lisai mengungkapkan, dari 97 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis, baru sebagian saja memiliki listrik menggunakan kincir air. Untuk penerangan atau listrik, warga desa yang sudah mampu mengandalkan tenaga listrik kincir air yang dibuat dengan biaya pribadi. Dari kincir air yang dibantu dengan dinamo atau turbin tersebut, listrik yang dihasilkan bisa mencapai 3.000 watt dan bisa menerangi atau menghidupkan lampu setidaknya untuk 3 sampai 4 buah rumah warga.
\"Untuk menghasilkan listrik dari kincir tentunya menggunakan biaya yang cukup besar, makanya tidak semua warga bisa menikmati listrik,\" kata Hajron, mantan Kades Sungai Lisai.
Ditambahkannya, hingga saat ini setidaknya sudah ada 13 unit kincir air untuk tenaga listrik yang dialirkan ke rumah warga. Tidak semua warga yang bisa menikmatinya, karena terkendala modal dan biaya untuk membangun pembangkit listrik tenaga kincir air tersebut. Untuk membuat 1 kincir air setidaknya membutuhkan biaya sekitar Rp 10 juta.
\"Harapan kita dengan adanya rencana pemerintah memberikan bantuan solar cell ini, semua rumah di desa sungai lisai ini memiliki penerangan,\" harap Hajron.(777)