Kepala Desa Talang Tengah II Kecamatan Pematang Tiga, Maman Sukandi berharap Pemerintah Daerah dapat menyediakan sarana pasar tradisonal yang buka secara mingguan, yang lebih representatif. Untuk meningkatkan keinginan dan hasrat warga dari beberapa desa serta daerah lain melaksanakan jual beli di pasar kawasan Talang Tengah II.
Pasar mingguan Desa Talang Tengah II sudah ada, namun kondisinya tak layak. Hal itu membuat pedagang enggan berjualan. Sebagian para pedagang pun memilih membuat pasar kaget ditempat yang berubah-ubah.
“Sangat dikeluhkan oleh warga, pasar mingguan tradisional tidak jelas tempatnya dan pedagang juga malas berjualan,” kata Maman. Awalnya pasar mingguan di Talang Tengah II merupakan satu-satunya pasar tradisional yang menjadi pusat perbelanjaan. Warga desa tetangga yang datang yaitu dari Talang Padang, Aturan Munpo, Kota Titik, Pematang Tiga.
“Begitu menjadi andalan, dulu warga tidak lagi pergi ke Bengkulu atau ke Bengkulu Utara. Cukup mengandalkan pasar mingguan ini,” ungkapnya.
Namun, beberapa pedagang yang berdomisili di Talang Tengah memilih keluar desa untuk menjualkan barang dagangan. Sejak lokasi pasar mingguan menjadi kumuh, warga setempat tidak ada yang mau datang. “Bagaimana mau menarik simpatik pedagang dari luar, sedangkan warga dan pedagang lokal saja sangat enggan menetap di desa ini,” ucapnya.
Menurut Maman, suatu ancaman bagi warga Talang Tengah II, kalau pasar mingguan tersebut tidak segera diperbaiki. Pasar Kaget yang letaknya disembarangan tempat bertambah banyak dan memblok fungsi pasar mingguan. “Sesuai harapan warga, cukup satu pasar saja di Talang tengah atau di Kecamatan Pematang Tiga, jadi tidak banyak pasar kagetnya,” tutupnya. (111)