Waspada Penyakit DBD

Senin 05-09-2016,10:20 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

  BINTUHAN, BE - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk aedes aedgypti mulai menghantui warga Kabupaten Kaur. Hal ini menyusul curah hujan tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Apalagi dari Januari hingga Juli 2016, tercatat sebanyak 31 warga telah diserang DBD.

\"Tren penyakit DBD saat ini meningkat, karena sekarang ini posisi penyakit DBD berada pada level paling atas dari penyakit lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Penyehatan Lingkungan (P2P/PL) Dinkes Kaur, Fauzi RazakS KM, beberapa hari lalu.

Dikatakannya, untuk mengatasi penyakit DBD ini, ia memnita kepada warga agar berhati-hati terhadap penyakit ini. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, menjadi satu diantara beberapa faktor menangkal penyakit DBD. Menurutnya Dinkes Kaur terus berkoordinasi dengan Puskesmas. Bahkan saat ini petugas Puskesmas sudah turun ke desa-desa untuk melakukan fogging atau penyemprotan.

“Kalau ada warga yang terserang DBD, maka sebaiknya dilapor ke kepala puskesmas setempat. Dari mereka (kepala puskesmas) maka akan disampaikan ke Dinkes,” terangnya.

Lanjutnya, ia menyebutkan ada lima jenis penyakit yang dinilai rawan menyerang kesehatan. Kelima penyakit itu adalah diare, DBD, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Leptospirosis. Diare juga dapat disebabkan akibatkan terbatasnya ketersediaan air bersih yang tidak memadai. Tak sedikit masyakarat yang memaksakan diri untuk mengkonsumsi air meski terbilang jauh dari kata layak konsumsi.

”Perlu adanya langkah konkrit dan kesadaran dari masyarakat untuk menggalakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M, menutup, menguras, menimbun,” terangnya.

Ditambahkannya, untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, pihaknya pun melakukan fogging di wilayah-wilayah yang pernah terkena banjir. Kepada warga juga diberikan bubuk abate untuk memberantas nyamuk yang masih berupa jentik. Meski enggan menyebut jumlah, pihaknya mengaku jika sewaktu-waktu jumlahnya bertambah, warga diharapkan tidak perlu panik, karena cukupnya stok obat-obatan.

\"Kami minta masyarakat juga aktif turut membasmi sarang-sarang nyamuk yang ada dirumah dan wilayahnya masing-masing, juga untuk stok obat kita cukup,” jelasnya.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait