Salah seorang petani karet, Ajiz (40), warga setempat ditemukan tewas dalam kondisi tergeletak dibawah pohon karet Desa Penanding, Kecamatan karang Tinggi, dengan leher terikat tali tambang, sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, bapak tiga anak itu sudah terbujur kaku dengan mengenakan pakaian lengkap dan sebo atau penutup kepala. Belum diketahui penyebab pasti tewasnya korban, hanya saja dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolian sektor (polsek) Talang Empat dan autopsi tim medis Puskesmas Perawatan Kembang Seri, korban tewas diduga karena gantung diri di pohon karet setinggi 4 meter.
Kapolres Bengkulu Utara (BU) AKBP Andhika Vishnu SIK melalui Kapolsek Talang Empat, AKP Yosril Radiansyah SH membenarkan kejadian tersebut.
\"Saat ditemukan korban dalam kondisi leher terikat dan sudah tak bernyawa. Dari pemeriksaan fisik dan hasil autopsi, kita tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Diduga korban meninggal murni bunuh diri,\" jelas Yosril.
Mantan Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong itu menjelaskan, kronologis kejadian berawal dari korban berangkat dari rumahnya untuk menyadap karet yang berlokasi berjarak sekitar 15 kilometer di kawasan perkebuban sawit milik PT Agri Andalas. Sejak berangkat pagi hari, korban yang berangkat sendiri menggunakan sebuah sepeda motor Honda Revo Fit dengan nopol BD 3611 NQ.
Berbeda dengan hari biasa, saat itu korban berangkat tanpa ditemani sang istri dan membawa peralatan menyadap karet secara lengkap dan bekal makanan seperti biasa. Kecemasan pihak keluarga pun muncul melihat korban yang tak pulang hingga Minggu sore. Semakin khawatir, pihak keluarga langsung meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian.
\"Upaya pencarian terhadap korban sudah dilakukan sejak Minggu sore. Korban baru ditemukan Senin padi di kebun karet tempat korban biasa bekerja,\" tambah Kapolsek.
Pantauan BE, meski sudah dalam kondisi tak bernyawa, korban sempat di bawa ke Puskesmas Kembang Seri untuk di lakukan autopsi sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.
Sementara itu, Sukadi (45) ditemui di Puskesmas tak menyangka pristiwa tersebut terjadi. \"Saya tak menyangka peristiwa ini terjadi. Padahal kami tak pernah mendengar ada permasalahan keluarga ataupun permasalahan berat lainnya dihadapi,\" kata Sukadi.(135)