Peserta Diklatpim Kunjungi Bengkulu Ekspress

Jumat 19-08-2016,09:40 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

  BENGKULU, BE- Sebanyak 40 peserta pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (Diklatpim) tingkat III Angkatan XLV Provinsi Bengkulu yang berasal dari 10 kabupaten/kota mengunjungi Graha Pena Bengkulu Ekspress (BE), kemarin (18/8).

Tujuan kedatangan mereka untuk meningkatkan wawasan dan melihat inovasi yang sudah dilakukan BE dalam beroperasi agar bisa diterapkan dalam unit kerja masing-masing peserta. Sedangkan area perubahan yang ingin dicapai yakni mengenai program, organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan tata laksana yang telah diterapkan BE dalam meraih keberhasilan dalam 11 tahun belakangan ini.

Kedatangan peserta Diklat ini diterima langsung oleh Deputi General Manager (GM) BE, Suherdi Marabilie SE, Wakil Pemimpin Redaksi (Wapempred) Rajman Azhar dan Iyud Dwi Mursito dan BE Online, Pino Felino.

Dalam kunjungannya, peserta Diklat melontorkan berbagai pertanyaan mengenai landasan keberhasilan yang dicapai BE, mulai dari struktur organisasi, visi dan misi serta motto, sistem rekrutmen dan pelatihan dalam meningkatkan kinerja pegawai, reward dan punishment yang diberikan kepada wartawan dan karyawan hingga luasnya peredaran koran BE hingga masuk ke desa.

\"Tujuan kita ke BE agar peserta Diklat PIM III ini dapat mengenal lebih jauh sistem kinerja yang dilakukan oleh BE, sehingga nanti peserta dapat menerapkan di unit kerjanya saat kembali di pemerintahan,’’ ujar Pendamping Diklatpim III Angkatan XLV Provinsi Bengkulu, Ir Windarti RA dalam sambutannya.

Sementara itu, Wapempred, Iyud Dwi Mursito menjelaskan sistem perekrutan wartawan dilakukan melalui pengumuman secara resmi maupun menyeleksi surat lamaran yang masuk ke kantor BE. Kemudian, lanjutnya, pelamar yang diterima akan menjalani training sebagai calon wartawan selama 3 bulan. Setelah itu, jika dianggap memenuhi persyaratan, maka akan diangkat menjadi wartawan.

\"Kalau sistem rekrutnya kita lebih banyak secara spontan dengan menyeleksi lamaran yang masuk ke kantor. Kemudian kita pertimbangkan berdasarkan biodata dengan strata pendidikan minimal D3 jurnalistik,’’ ujarnya. Iyud juga menambahkan, untuk menjadi wartawan harus mempunyai jiwa dalam menulis berita dan mencari informasi.

\"Kadang dalam segi akademik sangat memungkinkan, namun kenyataannya ketika di lapangan banyak yang tidak sanggup. Begitupun sebaliknya, diatas kertas kurang, tapi ketika menjalani proses sebagai calon wartawan berhasil,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Iyud menyebutkan, 90 persen wartawan BE telah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dibekali kartu identitas resmi dalam melaksanakan tugas.

\"Disegi pelatihan, kita selalu melakukan latihan secara informal setiap harinya. Kemudian juga mengirimkan wartawan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan PWI maupun Jawa Pos sesuai tingkatan,’’ tuturnya.

Disamping itu, Wapimred lainnya, Rajman Azhar turut menambahkan, setiap wartawan dan karyawan BE akan mendapatkan reward dan punishment sesuai kinerja yang telah dilaksanakan.

\"Bagi wartawan dan karyawan yang menerima reward juara mendapatkan jalan-jalan ke luar negeri. Namun bagi karyawan yang dinilai melakukan pelanggaran, sanksi terberat bisa dipecat,’’ tutupnya.(cw5)

Tags :
Kategori :

Terkait