CURUP, BE - Keinginan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, untuk menjadikan Pasar De Kota Curup sebagai pasar tertib ukur, tidak didukung oleh para pedagang. Hal tersebut terlihat masih adanya pedagang yang menggunakan alat ukur atau timbangan tak standar.
Diketahuinya masih ada pedagang yang masih menggunakan timbangan tak standar setelah tim dari Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I Medan yang melakukan pemeriksaan pada Rabu (10/8) kemarin.
\"Memang masih ada pedagang kita yang masih menggunakan timbangan tak standar, namun jumlahnya hanya sedikit,\" ungkap Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kabupaten Rejang Lebong, Suhandak, disela-sela kegiatan pemeriksaan kemarin.
Selain menemukan timbangan tak standar yaitu timbangan plastik berwarna orange, petugas juga menemukan sejumlah timbangan yang sudah lama tidak ditera ulang. Karena menurut Suhandak, seharusnya dalam setahun sekali timbangan yang dimiliki pedagang harus ditera ulang untuk akurasi timbangan itu sendiri.
\"Kalau ditera ulang maka akurasi timbangannya kita percaya dan masyarakat tidak dirugikan,\" terang Suhandak.
Lebih lanjut Suhandak menjelaskan, dari seluruh pedagang Pasar De, yang sudah menggunakan timbangan sudah sebanyak 80 persen. Sedangkan untuk mereka yang belum menggunakan timbangan standar atau belum ditera ulang, menurut Suhandak sudah diberi teguran terutama untuk yang belum melakukan tera ulang agar segera melakukan tera ulang.
Dijelaskan Suhandak, adanya pengecekan alat ukur atau timbangan oleh Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I Medan karena Pasar De Rejang Lebong akan mengikuti penilaian untuk menjadi Pasar Tertib ukur tingkat Nasional.
\"Bila Pasar De ini, dinyatakan pasar tertib ukur maka kita semua yang akan diuntungkan termasuk pedagang, karena para pembeli tentunya akan berbondong-bondong belanja disini karena timbangannya pas,\" demikian Suhandak. (251)