Jemaah Termuda Ingin Cepat Wisuda, Tertua Harap Anak Cucu Ikuti Jejaknya

Selasa 09-08-2016,09:20 WIB

Calon Jamaah Haji (CJH) Termuda dan Tertua Bengkulu

Melaksanakan ibadah haji ke Mekkah adalah impian setiap umat muslim. Dapat melaksanakan ibadah haji diusia muda adalah anugerah. Namun, jika baru bisa melaksanakan ibadah haji diusia senja juga patut disyukuri.

ASRIANTO & JULIAN SYAFRI, BENGKULU

RATNA Nurintan Perwita Sari (22) adalah calon jamaah haji (CJH) termuda dan Nur Azrah (87)adalah CJH tertua. Mereka akan melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Ratna Nurintan Perwita Sari adalah mahasiswi Semester 7 UPI jurusan Psikologi. Gadis berjilbab yang tinggal di jalan Raja Muda, Keluraha Kota Medan, Kota Manna kelahiran 9 Juni 1994 ini, tidak menyangka menjadi CJH termuda dalam Provinsi Bengkulu.

Hanya saja, putri bungsu dari dua bersaudara pasangan Dr Ir Widodo Haryoko dan Ir Yuniati, bersyukur dalam usianya yang masih muda bisa menunaikan rukun islam yang ke lima ini.

Saat disambangi di rumahnya dengan ditemani kedua orang tuanya, gadis yang hobi masakan pedas ini mengaku di tanah suci nanti ingin berdoa di makam nabi Muhammad, sebab berdoa di makam nabi tersebut salah satu tempat doa mustajab. Dirinya berharap agar nanti cepat lulus kuliah dan menjadi Psikolog handal.

\"Di makam Rasulullah nanti saya ingin berdoa agar selalu diberikan kesehatan untuk saya sendiri, orang tua saya, keluarga saya dan juga seluruh warga BS, sehingga saya bisa lulus kuliah dan menjadi psikolog, dan warga BS juga bisa selalu diberikan rezeki agar bisa juga menunaikan ibadah haji,\" ujarnya dengan nada ceria.

Dikatakannya, dirinya didaftarkan oleh papa mamanya naik haji agar bersama mereka pada tahun 2009 lalu di Kemenag BS.

Saat itu papanya mendaftarkan 5 orang yakni papa, mama, kakak, neneknya dan juga dirinya agar bisa berangkat bersama ke tanah suci. Hanya saja, karena neneknya meninggal dunia karena sakit tahun 2013 lalu, sedangkan kakaknya saat itu terlambat satu minggu untuk pendaftaran haji, sehingga kakaknya tidak bisa bersama dan baru bisa berangkat haji pada tahun 2017 mendatang. Sedangkan neneknya digantikan pamannya yang baru bisa berangkat haji tahun 2025 mendatang. Intan sapaan akrab gadis selalu berjilbab panjang menceritakan jadwal keberangkatan ke tanah suci ini bertepatan dengan dirinya libur usai semesteran di Universitas Putri Indonesia (UPI) Padang.

Sehingga saat menunaikan ibadah haji, dirinya dapat fokus. Sebab tidak mengganggu jadwal kuliah. Sebab hari pertama kuliah nanti pada 26 September sedangkan usai pulang dari tanah suci diperkirakan 23 September mendatang. Sehingga sepulang dari tanah suci nanti, dirinya akan berupaya menunjukan jati diri seorang muslimah yang baik.

\"Mudah-mudahan dengan saya sudah menunaikan ibadah haji saat masih kuliah dapat menuntun saya menjadi muslimah yang selalu mengamalkan ajaran rasulullah,\" tutur Intan.

Ditambahkan Widodo dan istrinya Yuniarti selaku papa mama Intan, keduanya mengajak putri bungsunya itu menunaikan ibadah haji dalam usia muda, agar dengan sudah menunaikan ibadah haji pada usia muda, anak kesayangannya ini, bisa selalu menjadi gadis yang soleha dengan tidak terpengaruh kemajuan zaman hingga menyebabkan anak-anak menjadi bebas dalam pergaulan. keduanya berharap, anak gadisnya tumbuh menjadi anak yang santun, selalu berbakti pada orang tua dan bisa menjadi contoh bagi remaja putri di lingkungannya. Juga bisa memberikan manfaat bagi anak-anak seusia anaknya.

\"Harapan kami dengan mengajak anak-anak menunaikan ibadah haji, agar kelak menjadi anak yang taat dalam menjalankan ibadah sehingga tidak terpengaruh lingkungan pada pergaulan bebas,\" harap Papa dan Mama Intan. Sedangkan, Nur Azrah (87) merupakan CJH tertua asal dari Provinsi Bengkulu yang akan jadwal keberangkatan pada tanggal 13 Agustus mendatang.

Ditemui BE kemarin di rumahnya, ia menceritakan, awal niat untuk berangakat haji sejak 10 tahun lalu. Kemudian sejak 2011 setelah menjual tanah dan mengumpulkan hasil kebun jagung, ia lalu resmi mendaftarkan diri sebagai CJH.

‘’Kalau niat naik haji sudah 10 tahun lalu. Tapi mendaftar tahun 2011, setelah jual tanah dapat Rp 15 juta dan tambahan dari anak ngumpul hasil panen jagung di Seginim,’’ ujar nenek yang tinggal dijalan Cendana 2, Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu ini.

Ditambahkanya, ia merupakan orang yang tidak mampu, namun karena niat dan tekat akhirnya keluarga memperbolehkan. Sedangkan untuk kesehatan, lanjutnya, tidak ada persoalan. Bahkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim kesehatan dari Kemenag Bengkulu tidak ada masalah. ‘’Kakak dan adik saya sudah semua berangkat haji. Tinggal saya yang belum. Awalnya anak saya keberatan saya berangkat haji, karena kita hidup susah. Tapi semua niat akan ada jalan keluarnya kalau ada tekat,’’ tutur nenek kelahiran Batu Panco, Mana Kabupaten Bengkulu Selatan ini.

Ditanyakan mengenai harapan dan doa ketika di Baitullah, ia hanya berkeinginan agar anak dan cucu semoga lekas untuk melaksanakan ibadah haji.

‘’Saya berharap supaya anak cucu diberikan keselamatan dan supaya ada niatan naik haji juga,’’ harap nenek yang mempunyai 6 orang anak ini.

Sedangkan disinggung mengenai persiapan, nenek 87 tahun ini mengaku tidak ada persiapan khusus yang akan dibawa nanti, hanya pakaian seperlunya dan obat-obatan.

‘’Cuma pil Kina ni lah yang akan dibawa, kalau nanti badan pegal-pegal dan mata perih. Kalau lainnyo idak ado, cuma baju-baju be,’’ terangnya.

Ia juga mengaku akan dibimbing oleh anak kakaknya yang juga berangkat haji dan satu kolter dengannya.

‘’Kebetulan anak kakak, suami dan istri berangkat haji dan satu kloter dengan saya, itulah yang jadi pembimbing nanti,’’ tutupnya.(**)

 
Tags :
Kategori :

Terkait