Masuk Kerja dengan Sogok, Halalkah?

Kamis 28-07-2016,09:20 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

  BUDAYA sogok menyogok alias suap menyuap di berbagai daerah telah mendarah daging dan terjadi di berbagai sendi kehidupan terlebih dalam hal mendapatkan pekerjaan. Dalam paradigma Islam, menyogok untuk medapatkan pekerjaan hukumnya haram dan diancam tempatnya di neraka.

“Dalam hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah disebutkan Rasulullah shallallahu \'alaihi wa sallam melaknat orang yang nyogok dan penerima sogok.” tegas Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, Prof Dr H Rohimin MAg kepada BE, kemarin (27/7).

Lanjutnya, menyogok sama dengan membayar sesuatu demi mendapatkan yang bukan hak miliknya. Artinya, jika seseorang mengambil sesuatu yang memang hak miliknya biarpun harus dengan bayar itu tidak disebut menyogok. \"Demikian juga kalau suap menyuap dalam urusan pemerintahan atau birokrasi agar dimuluskan jalan yg berlubang alias salah jalan, maka itu haram tentunya,\" terang Rohimin.

Dipaparannya, untuk kasus sogok dalam rangka mendapatkan pekerjaan, selama penerimaan pegawai untuk lowongan pekerjaan itu berdasarkan tes setiap pelamar, maka sogok dalam kasus ini statusnya haram.

\"Sogok atau suap bukanlah alasan untuk menentukan siapa yang lebih unggul dan lebih berhak mendapatkan pekerjaan tersebut, dan posisi pekerjaan tersebut bukanlah hak bagi penyogok,\" ujar Rohimin.

Rohimin menuturkan, jika pegawai hasil suap atau nyogok ini telah bertaubat kepada Allah, dan telah mensedekahkan sebagian hartanya, maka tidak masalah untuknya jika tetap bertahan diposisi tersebut namun tetap ada syaratnya. Sementara jika pelaku sogok memang berhak untuk bekerja di tempat tersebut, maka gaji yang diterima adalah halal asalkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan benar.

\"Kesalahannya sekali saja yaitu saat membayar saat masuk bekerja, itu sama saja saling menolong dalam kejahatan. Masih banyak pintu halal Allah jika yakin dan terus berusaha. Jangan turuti hawa nafsu dalam mencari materi, biarpun halal jika dimulai dengan yang haram tidak akan berbarokah,\" jelas Rohimin.

Bijak Hadapi Persaingan Kerja

SEMENTARA itu, Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu, jurusan Ekonomi Pembangunan, Dr Retno Agustina Putri mengatakan, bahwa fenomena menyogok demi mendapatkan suatu pekerjaan merupakan suatu tradisi buruk yang harus diperbaiki. \"Memang berbagai cara dilaukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup, bukan hanya dengan menyuap atau menyogok bahkan kasus pencurian juga kebanyakan dilatarbelakangi alasan yang serupa yaitu kebutuhan ekonomi,\" kata Retno kepada BE, kemarin (27/7). Dikemukakannya, sikap bijak sangat diperlukan dalam menyikapi persaingan kerja yang semakin ketat, hal ini untuk menghindari adanya perselisihan anatar pesaing lainnya.

\"Hal utama yang harus dilakukan yaitu tetap memiliki sudut pandang positif dan hati yang bersih. Mungkin banyak orang yang mulai keluar dari batasan dan etika berkompetisi secara sehat, tetapi kita tidak boleh ikut-ikutan. Tetap melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang positif,\" ujar Retno.

Lanjutnya, selain itu jika kita mengetahui ada orang yang ingin atau sengaja menjatuhkan, hal ini akan membuat seseorang menjadi lebih waspada sehingga timbul dorongan untuk terus memaksimalkan potensi yang dimiliki. Hadapilah hal ini dengan respon positif.

\"Sikapi dengan hati yang bersih agar tak ada pihak yang merasa dirugikan. Dengan demikian, jika ada orang-orang yang berusaha untuk menjatuhkan kita, justru situasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan kualitas diri yang dimiliki,\" terangnya.

Retno menuturkan, mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara perlahan akan menjauhkan diri dari persaingan. Caranya adalah dengan mencari peluang baru dan meningkatkan atau memunculkan potensi diri yang terpendam sehingga menghasilkan kemampuan dan kualitas jati diri yang di atas rata-rata.

\"Kalau kita posisikan diri kita masih rata-rata, persaingan malah semakin sangat ketat. Tapi kalau kita posisikan diri kita ada di atas rata-rata, siapa yang akan bersaing dengan kita? Tentunya tidak terlalu banyak,\" katanya.(cw4)

Tags :
Kategori :

Terkait