JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku punya solusi jitu untuk mengatasi masalah banjir Jakarta. Namun, sayangnya solusi tersebut tidak bisa diterapkan dalam waktu dekat.
\"Sering saya sampaikan itu. Normalisasi sungai, pengerukan sungai, sumur resapan, tapi ini kan kita belum bisa bergerak sekarang,\" kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/1).
Jokowi mengaku menemui beberapa kendala dalam mewujudkan rencana-rencananya di DKI Jakarta. Salah satu kendala adalah belum disahkannya anggaran untuk 2013.
Telatnya pengesahan APBD DKI 2013 membuat Pemprov DKI tidak bisa melakukan pembebasan tanah. Padahal, hal ini diperlukan agar normalisasi sungai dapat berjalan.
\"Kemudian resapan air juga belum dimulai, anggarannya belum diketok oleh dewan. Hal-hal seperti itu yang harus juga kita sampaikan apa adanya kepada masyarakat. Ini proses yang mau kita percepat,\" ujar Jokowi
Mantan Wali Kota Surakarta itu mengaku telah menyiapkan anggaran besar dalam RAPBD 2013 untuk penanggulangan banjir. Sebagian besar anggaran akan digunakan untuk pembebasan tanah. \"Ya, tapi nunggu diketok memang nunggu ketok semua, pakai duit mana kalau nggak APBD,\" imbuhnya.
Apabila semua programnya telah terealisasi, Jokowi optimis 8 sampai 12 titik banjir di Ibu Kota akan hilang setiap tahunnya. Saat ini, Jakarta memiliki total 62 titik banjir.
Untuk banjir yang saat ini melanda Jakarta, Jokowi mengaku hanya bisa melakukan upaya untuk mengurangi penderitaan korban. Karena itu setiap hari ia akan melakukan pemeriksaan ke lapangan guna melihat kesiapan jajarannya menghadapi banjir.
\"Perahu karet ada di lapangan. Kemudian untuk posko kesehatan siap, dapur umumnya juga siap, kemudian tempat mengungsi di beberapa tempat juga cukup, tapi ada juga satu dua yang masih kurang sehingga diperlebar lagi. Ya itu, tindakan-tindakan lapangan seperti itu yang kita siapkan untuk mengatasi banjirnya ini,\" papar Jokowi. (dil/jpnn)