Menurut Plt Kadishubkominfo Kota, Mardi Kusuma, untuk menjawab persoalan traffic light itu, pihaknya telah berupaya mengajukan anggaran sebesar Rp 6 miliar yang telah ditambah dengan anggaran baru, hanya saja dalam realisasinya hanya disetujui sebesar Rp 120 juta.
\"Pada waktu itu, sampai sore saya mengikuti sidang paripurna tentang penetapan anggaran di DPRD Kota, satupun anggota DPRD yang terhormat tidak ada yang membela masalah kegiatan di Dishubkominfo itu,\" ungkap Mardi.
Sehingga hasilnya sangat jauh dari yang diharapkan, dan berimbas terhadap penuntasan traffic light yang hingga kini tak kunjung usai.
\"Kalau bisa dianggarkan sesuai dengan usulan kami, maka bisa dijamin tuntas semua persoalan traffic light, termasuk mengganti yang sudah tua,\" tukasnya.
Menurut Mardi, hal ini bukan suatu interpensi, namun seharusnya pihak dewan dalam setiap pembahasan ataupun paripurna mendukung dan membela anggaran tersebut, menginggat kondisi di lapangan sebanyak 7 titik traffic light sudah mati yang berisiko terhadap keselamatan masyarakat pengguna jalan.
\"Artinya harus diperjuangkan. Tentunya kalau anggota DPRD itu benar-benar mendukung untuk kepentingan umat manusia terhadap lalu lintas, maka hal yang dikhawatirkan ini tidak akan terjadi,\" terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jalan di Kota Bengkulu ini masih tergabung dengan jalan nasional, provinsi dan kota belum ada penyerahan secara tuntas untuk tanggungjawabnya, sehingga kondisi saat ini baik perbaikan maupun penganggaran yang baru kembali menjadi tanggungjawab Pemda Kota Bengkulu.
\"Kalau untuk anggaran kini hanya ada perbaikan ringan atau suku cadang, sedangkan kalau untuk pergantian traffic light yang sudah kadaluwarsa, kita belum ada anggaran, karena untuk pergantian sekitar Rp 400 juta,\" kata Mardi.
Dikemukakannya, traffic light yang sangat membutuhkan pergantian yakni di Simpang 5 Ratu Samban. Dimana, dari 5 simpang tersebut sudah tidak memadai lagi untuk digunakan, selain sudah sangat tua juga terlalu rentan terjadi kerusakan. Menginggat wilayah tersebut merupakan pusat kota, maka pihaknya pun hingga saat ini melakukan antisipasi dengan mengorbankan mesin traffic light di simpang lain untuk dipasangkan ke simpang 5 agar tetap menyala.
\"Harusnya diganti, jika simpang 5 mati, maka kita tarik alat itu ke simpang 5. Akhirnya tempat-tempat traffic light lain karena tidak ada suku cadang lagi maka jadi mati semua,\" pungkasnya.(805)