MUKOMUKO, BE – Meskipun sudah ada petani sawit yang beralih untuk menanam padi sawah. Namun kenyataan di lapangan tidak seimbang dengan alih fungsi sawah menjadi kebun sawit. Hal ini dibuktikan lebih dari seribu hektar sawah yang ada , oleh pemiliknya malah dijadikan kebun sawit.\"Alih fungsi sawah yang terjadi sudah sangat memprihatinkan,\" ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan pemkab Mukomuko Junaidi SP.
Luasan area sawah yang sudah dialih fungsikan itu kata Junaidi tersebar hampir di seluruh kecamatan, khususnya wilayah yang dahulunya ditanami padi sawah saat ini sudah berganti tanaman sawit. Diakuinya alih fungsi inilah yang menjadi tantangan dan tugas berat pihaknya untuk memberikan pengetahuan dan arahan kepada para petani. \"Pemkab sudah berupaya keras supaya masyarakat lebih banyak menanam tanaman pangan seperti padi sawah, singkong dan tanaman lainnya. Hanya saja masih banyak warga yang tetap memilih tanaman sawit yang katanya sangat menjanjikan,\" jelasnya.
Banyaknya petani beralih ke sawit, salah satunya faktor air yang dialiri irigasi. Karena untuk tanaman padi sawah ini distribusi airnya harus normal. Kendati demikian keluhan dari petani itupun secara bertahap telah dilakukan pemerintah seperti melakukan pembangunan peningkatan irigasi. Sehingga sawah akan dialiri air melalui irigasi dapat berjalan lancar dan mencukupi kebutuhan akan air. \"Jika airnya sudah lancar, petani mau kembali bersawah meskipun harus dilakukan secara bertahap,\" demikian Junaidi. (900)