Waspadalah, Ombak Tinggi Sampai Lebaran

Kamis 09-06-2016,09:40 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Ir Mulyani menuturkan, berdasarkan informasi dari BMKG bahwa ketinggian gelombang di perairan Bengkulu 1-5 meter diprediksi masih akan berlangsung hingga bulan depan atau sampai lebaran.

Dengan kondisi tersebut, para nelayan tradisional di Kota Bengkulu pun dipastikan tidak bisa melaut sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Sejauh ini, belum ada yang memberikan bantuan, baik dari Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi Bengkulu.

\"Bantuan memang belum kami sampaikan, karena barusan saya perintahkan tim untuk turun ke lapangan terlebih dahulu untuk memantau kondisi,\" kata Mulyani kepada BE, kemarin.

Lanjutnya, pemantauan yang dilakukan untuk memverifikasi data di lapangan dan menetapkan jumlah bantuan yang dibutuhkan. Data tersebut juga akan disingkronkan terlebih dahulu ke pihak kelurahan masing- masing, sebab dikhawatirkan jika data tidak valid, maka akan timbul masalah, maka dari itu pihaknya masih membutuhkan waktu sehingga bantuan yang disalurkan tepat sasaran.

\"Kalau dari hasil tinjauan memang harus dibantu, ya nanti stok yang ada di BPBD kami turunkan stidaknya selama 3 hari, seperti makanan siap saji, tambahan gizi dan lain sebagainya,\" pungkas Mulyani.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Bengkulu, Iswandi Ruslan mengatakan, nasib para nelayan di pesisir Kota Bengkulu sudah memprihatinkan, karena sudah 1 bulan belakangan ini tidak bisa melaut.

\"Badai dan ombak besar ini memang sudah sebulan lebih, akibat nya nelayan-nelayan kecil kita tidak bisa bekerja,\" katanya.

Menurutnya, musibah tersebut hanya dialami oleh para nelayan-nelayan yang menggunakan perahu kecil atau nelayan pukat seperti di Kelurahan Malabero, Kelurahan Pasar Bengkulu, dan Teluk Sepang. Sedangkan nelayan-nelayan kapal besar saat ini masih bisa melaut.

\"Nelayan pukat atau jaring itu yang agak kewalahan, jadi tidak segala nelayan. Kasihannya cuma nelayan tradisional itulah,\" ungkapnya.

Meski hanya sebagian, lanjut Iswandi, jumlah nelayan tradisional di Kota Bengkulu ini cukup banyak, sehingga seharusnya pemerintah jangan hanya diam melihat nasib para nelayan ini. Karena, jika dikalikan dalam satu hari saja tidak melaut para nelayan ini cukup merugi terlebih lagi bagi keluarga yang sangat mengantungkan hidupnya dari mata pencaharian sebagai nelayan, sehingga mengancam dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

\"Paling-paling nanti kita dari HNSI hanya bisa mengimbau ke dinas kelautan dan perikanan dan dinas sosial untuk menyalurkan bantuan terhadap adik sanak kita nelayan,\" terangnya.

Namun untuk sejauh ini belum ada komunikasi lebih lanjut dengan instansi terkait, sebab pihaknya masih membutuhkan data yang lebih kongkrit.(805)

Tags :
Kategori :

Terkait