Berdasarkan penelusuran BE di hari pertama puasa, kemarin, sejumlah panti pijat di Kota Bengkulu masih tetap beroperasi seperti hari-hari sebelumnya.
Seperti salah satu panti pijat yang terdapat di kawasan Jalan Adam Malik, Panorama, Lingkar Barat, Rawa Makmur, Penurunan dan di beberapa daerah lainnya.
\"Kita memang buka hari ini walaupun ini hari pertama berpuasa. Tapi kita buka dari pukul 10 pagi sampai pukul 22.00 malam,\" ungkap pemilik sekaligus karyawan panti pijat di kawasan Jalan Adam Malik, Sri kepada BE, kemarin.
Menurut Sri, usahanya hanya menerima sebatas urut dan lulur saja, tidak penerima pijat plus-plus.
\"Kita hanya buka untuk urut dan lulur karena kita dsini hanya untuk mencari nafkah yang halal karena sebagian karyawan kita berasal dari luar Provinsi Bengkulu dan semuanya sudah berkeluarga,\" paparnya.
Biaya urut yang ditawarkannya juga tidak terlalu mahal, meskipun memiliki karyawan mencapai 14 orang yang semuanya wanita.
\"Kita tidak akan tutup selama bulan puasa, karena kita memiliki 14 orang karyawan yang harus digaji. Kalau tutup mau gaji mereka pakai apa, sedangkan biaya sekali urut disni hanya sebesar Rp 80 ribu untuk urut dan Rp 100 ribu untuk lulur,\" jelasnya.
Sri menambahkan, sebagian besar karyawannya beragama Islam bahkan ada yang menjalan ibadah berpuasa, jadi tidak mungkin menerima jasa plus-plus.
\"Kita selalu mematuhi perintah dan larangan yang dibuat Pemerintah Kota Bengkulu, bahkan kita sering mendapatkan surat edaran dari Satpol PP, tetapi karena kita disini tidak menyediakan tempat untuk mesum, jadi kita tidak takut karena niat kita hanya untuk mencari nafkah menghidupi keluarga,\" pungkasnya
Hal senada juga disampaikan pemilik panti pijat di Kelurahan Panorama Kota Bengkulu yang enggan menyebutkan namanya. Ia mengaku akan tetap buka selama bulan puasa dengan alasan tidak menyediakan pijat plus-plus.
Padahal dari segi pakaian karyawannya saja sudah bisa ditebak, karena semuanya berpakaian seksi.
\"Untuk bulan puasa ini cuma lulur yang kami sediakan,\" akunya.
Ia pun menyebutkan tarifnya, jika hanya urut biasa hanya Rp 70 ribu, sedangkan lulur Rp 100 ribu. Namun pengakuannya bertolak belakangan dengan pengakuan warga yang berada di sekitar panti pijat tersebut.
\"Kalau siang tidak ada yang datang, pasiennya datang malam sekitar pukul 22.00 WIB,\" terang Yudi, warga setempat, kepada BE.
Yudi menduga, tempat panti pijat yang ada di depan rumahnya itu menyediakan jasa plus-plusnya, karena sering melihat tamu laki-laki.
\"Saya sering melihat banyak motor yang parkir di depan tempat pijat tersebut,\" terangnya.
Warem Tutup
Sementara itu, warung remang-remang (warem) tempat mangkalnya para PSK di Terminal Betungan, Kota Bengkulu tampak tutup di hari pertama puasa, kemarin.
Berdasarkan pantauan BE, sejumlah warem yang selama ini kerap menjadi sasaran razia Satpol PP ditutup. Kemungkinan besar akan tetap beroperasi pada malam hari.
\"Kadang masih terlihat para wanita-wanita keluar masuk dari warung tersebut, tetapi sepertinya tidak beroperasi karena bila mereka beroperasi, pasti banyak kendaraan yang parkir di sana\" ungkap Astari warga setempat.
Belum dapat dipastikan tidak beroperasinya warem ini bersifat sementara saja atau memang selama bulan Ramadhan ini. Karena bisanya warem akan kembali beroperasi beberapa hari setelah masuk puasa dan baru libur beberapa hari menjelang lebaran.(cw2/cw3/cw5)