\"Sudah tidak ada detak jantung setelah berhasil diangkat dari sungai. Kemungkinan korban panik, ditambah lagi dia tidak bisa berenang,\" terang Amiril, warga yang mengangkat Eko dari dalam sungai tersebut.
Sebelum kejadian, korban dan rekan-rekannya mahasiswa IAIN selesai dari membersihkan TPU desa setempat. Setelah selesai membersihkan TPU, mereka bermaksud membersihkan badan di sungai. Belum sempat membersihkan badan, korban yang berjalan lebih dulu malah terpeleset dan terjun ke dalam sungai.
\"Korban hendak membersihkan badan, usai membersihkan TPU. Kemudian dia terpeleset dan terjatuh ke dalam sungai,\" jelas Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andhika Vishnu SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Jufri SIK.
Kabar tenggelamnya korban cepat menyebar luas ke telinga warga sekitar. Hanya dalam waktu singkat, tempat kejadian perkara (TKP) sudah dipenuhi warga hendak menyaksikan korban. Beberapa waktu kemudian tim Inafis Polres BU sampai di TKP dan korban di bawa ke RSUD Arga Makmur. Dari hasil pemeriksaan medis, korban sudah tewas saat tenggelam di sungai.
\"Korban tewas murni kecelakaan, selain itu korban juga tidak bisa berenang, terlebih lagi sungai tempat korban tenggelam dalam. Keluarga korban juga sudah membuat pernyataan tidak melakukan visum, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan,\" demikian Kasat Reskrim. (167)