CURUP, BE - Aksi pelemparan sebilah parang oleh Basten (18) terhadap Iwan (23), keduanya warga Desa Lawang Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU), mengakibatkan perkelahian, hingga akhirnya Basten meregang nyawa, lantaran ditusuk beberapa kali oleh pelaku.
Aksi pelemparan parang oleh korban itu tergambar dalam rekonstruksi yang dilakukan jajaran Polsek Padang Ulak Tanding di halaman Mapolres Rejang Lebong, pada Kamis (2/6) kemarin.
Dalam rekontruksi tersebut, ada 10 adegan yang dilakukan, dimana Iwan memeragakan langsung perkelahian hingga penusukan terhadap Basten, hingga akhirnya Basten meregang nyawa. Sedangkan peran Basten digantikan oleh salah seorang anggota kepolisian.
Dari rekonstruksi tersebut, terlihat jelas Iwan menusuk Basten berulang kali hingga meninggal dunia. Beberapa lokasi tusukan yang dilakukan Iwan mulai dari punggung, leher, lengan dan sejumlah bagian tubuh lainnya. Iwan menusuk Basten menggunakan sebilah pisau yang sebelumnya diselipkan di pinggangnya.
Usai menusuk korban, Iwan kemudian berlalu meninggalkan korbannya menggunakan sepeda motor yang digunakannya sebelum terlibat perkelahian dengan korban.
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto SH SIK melalui Kapolsek PUT Iptu Eka Candra SH didampingi Kanit Reskrim Bripka Sutriono, rekonstruksi yang dilakukan kemarin guna mendukung berkas pada Kejaksaan Negeri Curup.
\"Ada 10 adegan yang diperagakan tersangka saat membunuh korbannya hingga tewas,\" tegas Triono.
Dalam proses rekonstruksi tersebut, terlihat jelas sebelum keduanya bertikai, tersangka atau Iwan awalnya tengah melintas menggunakan kendaraan roda dua. Saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya di kawasan Simpang Sinar Gunung, tersangka dilempar batu oleh korban. Lantaran tak mengenai tubuh tersangka, korban kemudian kembali melempar menggunakan parang.
Meski tak mengenai tersangka, namun tersangka menghindar kemudian ia terjatuh hingga karena kendaraannya roboh. Saat itulah, tersangka langsung mencabut pisau dan mengejar korban hingga korban langsung ditusuk. Pertama kali, korban ditusuk di bagian leher, kemudian ke bagian punggung berkali-kali. (251)