Dengan kinerja tersebut, bupati pun menegaskan bahwa ke depan PMD minimal harus berpendidikan sarjana atau S1.
\"Jika sumber daya manusia (SDM) PMD ini tidak ditingkatkan, kita tidak akan berkembang. Sehingga masih banyak nanti ditemukan kades membuat laporan dengan cara merental di warnet, tidak berusaha memanfaatkan teknologi yang ada,\" tegas Mian.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh Kasi PMD yang bertugas di kecamatan untuk meningkatkan kinerja. Jika masih ditemukan PMD yang bekerja tidak maksimal terlebih bermasalah, Mian siap mengevaluasi jabatan Kasi PMD tersebut. Selain itu, bupati juga berharap Camat bisa mengimbangi kinerja Kasi PMD.
\"Jangan sampai Kasi PMD memiliki kinerja bagus camatnya malah sebaliknya. Camat dan Kasi PMD harus saling mengimbangi kinerja untuk lebih baik,\" imbuh Mian.
Terlabih lagi pencairan ADD dan DD yang tidak sesuai jadwal, jika Kasi PMD dan camat tidak tepat merealisasikan serta cara menyampaikan ke desa bisa menghambat pembangunan dan pemberdayaan di desa.
\"Agar berjalan maksimal, semua harus kompak, tidak ada yang saling memojokkan, menyalahkan dan mengandalkan. Harusnya ini dijadikan pengalaman untuk Kasi PMD, camat dan perangkat desa lainnya, agar ke depan bisa mengelola ADD dan DD secara tepat,\" ungkap Bupati.
Sementara itu, Kepala BPMPD Kabupaten BU, Drs Hanta Nasudi MM tak menampik jika perangkat desa di Kabupaten BU masih banyak tamatan sekolah dasar bahkan ada yang tidak tamat sekolah dasar.
Meski demikian, Hanta meyakini semua akan diperbaiki seiring kepala desa yang sudah didefintifkan nanti.
\"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, perangkat desa menjadi faktor pertama yang akan dievaluasi untuk meningkatkan SDM di desa,\" demikian Hanta.(167)