BENGKULU, BE - Diawal tahun 2013 ini sedikitnya ada 10 warga di Provinsi Bengkululu terjangkit penyakit DBD (Deman Berdarah Dengue) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepti. Sepuluh warga ini terdiri terdapat di Kabupaten Seluma sebanyak 5 orang, dan Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 6 orang.
Untuk di Seluma 1 orang warga Tais, 2 orang warga Kayu Arang dan 2 orang Warga Tumbukan. Sedangkan di 6 korban DBD di Bengkulu Utara semuanya berasal dari Kelurahan Gunung Alam, Arga Makmur.
Pihak Dinas Kesehatan Seluma Yansyah Nawawi MKes didampingi Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Moh Gazali MSc ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan hal itu. “Hingga pertengahhan Januari ini sudah 5 orang warga Seluma yang terserang DBD. Kejadian ini terjadi mengingat kondisi saat ini memasuki musim penghujan,” ujar Yansyah.
Dijelaskan Yansyah, pola penyebaran DBD melalui gigitan nyamuk Aedes Aidesagepti dan lama kelamaan akan mengalami demam yang cukup tinggi. Diduga warga yang tersang DBD itu, kata Yansyah, bukan karena disebabkan penyebaran di tempat tinggalnya di Tais. Tetapi bisa juga sebelum pulang ke Seluma sudah terserang DBD, tetapi baru diketahui setelah pulang ke Seluma.
\"Setelah sakit ini warga Seluma ini pulang atau bekerja di Seluma, sehingga yang bersangkitan nyampai di Seluma langsung terserang DBD, padahal lokasi warga yang sakit ini pertama kali terjangkit di luar Seluma,\" ujarnya.
Sedangkan penyebab berkembang biaknya nyamuk Aides Aegepti ini melalu sejumlah air yang tergenang, baik itu melalui sumur atau barang bekas yang terdapat airnya. Sehingga warga diminta untuk menjaga 3 M (menguras sumur, menutup dan mengubur) serta menggunakan kelambu serta menghidupkan racun nyamuk melalui obat nyamuk. “Dengan memperhatikan lingkungan serta kebersihan maka kita akan terhindar dari DBD ini. Serta selalu waspada akan musim penghujan ini,” imbau Yansyah.
Enam Warga di BU Sementara di Bengkulu Utara, sebanyak 5 warga Kelurahan Gunung Alam Rt 1 Kota Arga Makmur terserang DBD. Ini diketahui setelah korban memeriksakan diri, baik ke rumah sakit atau ke puskesmas.
Salah seorangn korban DBD yakni Hj Mardiana SSos (58) mengaku dia positif terserang DBD setelah mendapatkan pemeriksaan dari tim dokter RSUD Arga Makmur.
Ia mengaku asal mula penyakit tersebut setelah merasakan flu, demam dan sakit kepala yang luar biasa hebatnya, kemudian timbul bintik-bintik berwarna merah di lengannya. Setelah dia memeriksakan diri ke rumah sakit, diketahui kalau penyakitnya itu DBD. Selain Mardiana, ada juga warga Gunung Alam yang terkena DBD yakni 3 orang dewasa lagi dan 2 anak-anak yang terkena DBD.
Diantaranya ada Simatupang (40) dan Oyon (42). Kendati terkena DBD, Mardiana mengaku mereka tidak ada yang dirawat di rumah sakit melainkan dirawat di rumah.
Terkait serangan penyakit DBD ini, Mardian mengharapkan pihak Dinkes untuk segera melakukan fogging atau pengasapan. \"Kami harapkanlah pihak Dinkes melakukan fogging atau pengasapan, kalaupun dananya mahal, warga kami siap memberikan iurannya secara patungan,\" ujarnya.
Sementara Kadineks BU, H Ikhsan SKM MKes mengatakan baru menerima laporan terkait hal tersebut. Terkait mengenai fogging, atau pengasapan, Ikhsan mengaku akan dilakukan jika anggarannya ada. \"Kita akan fogging, tetapi kita lihat dulu anggarannya ada atau tidak,\" katanya.
Selain itu, Ikhsan mengimbau supaya warga memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Karena pada musim hujan ini, jentik nyamuk penyebab DBD mudah berkembang di air yang tergenang.
\"Ini kasus pertama di tahun 2013 dan kita maklumi cuaca akhir-akhir ini kurang baik. Kita imbau untuk warga jangan membiarkan air tergenang karena jentik nyamuk berkembang di genangan air yang bersih,\" singkat Ikhsan. sSementara Direktur Rumah Sakit Hana Charitas dr Bustomi mengatakan dalam waktu dekat minggu lalu memang ada warga yang berobat terkait DBD. Setelah diperiksa dan diberikan pengobatan, pasien tersebut meminta untuk dirawat di rumah masing-masing.(333/117)