KOTA MANNA, BE - Kepala Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Manna Bengkulu Selatan (BS) Ahmad Zubair SPd melalui Kepala TU, Muhammad Ilyas SPd mengatakan, dalam rangka meningkatkan keaktifan guru dalam mengajar, pihak sekolah membuat kebijakan dengan melaksanakan absen sidik jari. Dengan absen ini, diketahui guru dan staf yang aktif dan yang malas.
\"Jumlah guru dan staf di MAN Manna ada 46 orang, dengan adanya absen sidik jari ini, maka akan ketahuan guru dan staf yang malas, sebab absen sidik jari tidak bisa direkayasa,\" katanya.
Menurut Ilyas, dengan absen sidik jari ini juga, berguna bagi sekolah untuk membayar uang lauk perhari. Sehingga bagi yang tidak hadir, uang lauknya dipotong. Sehingga pada saat pengambilan uang lauk, guru atau staf yang bersangkutan yang malas datang, akan menerima uang lauk yang tidak utuh lagi sebab sudah dipotong.
\"Besaran uang lauk setiap hari bervariasi ada Rp 42 ribu per hari dan ada juga Rp 38 ribu perkari, jika tidak datang, uang lauk ini tidak akan diserahkan, semakin sering tidak masuk, uang lauk yang diterima semakin kecil, sehingga dihrapkan dengan absen sidik jari para guru dan staf semakin rajin datang ke sekolah untuk menjalankan kewajibannya,\" terang Muhammad Ilyas. (369)