Mengharukan! Pengakuan 7 Wanita Cantik Korea Utara…

Jumat 22-04-2016,08:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara geram. Mereka tak percaya, 13 pegawai restoran warga negara Korut yang dikabarkan membelot ke Korea Selatan (Korsel) 7 April lalu telah berkhianat. Pyongyang yakin, warganya tersebut diculik Seoul. Tujuh perempuan berparas memikat memasuki lobi Hotel Koryo, Pyongyang, Korea Utara (Korut). Mereka menggunakan blazer hitam dengan sedikit sapuan make-up di wajah. Para perempuan berusia 20-an tahun itu adalah mantan pegawai di restoran Korut yang berada di Ningbo City, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Tak seperti 13 rekan kerja yang menyeberang, mereka memilih pulang kembali ke Pyongyang. \"Kami tidak akan pernah meninggalkan orangtua, negara, dan pemimpin kami, Kim Jong-un. Tidak seorang pun dari kami akan melakukan hal tersebut,’’ ujar seorang di antara tujuh perempuan tersebut yang mengaku bernama Han Yun-hui. Ini kali pertama mereka berbicara kepada pihak luar terkait dengan kasus pembelotan rekan-rekannya tersebut. Sambil bercucuran air mata, Han lantas menceritakan bahwa 12 rekannya yang pergi ke Seoul, Korea Selatan, sejatinya sama sekali tidak berniat membelot. Mereka telah ditipu oleh sang manajer. Menurut Han dan kawan-kawannya, pada pertengahan Maret lalu, manajer restoran tempatnya bekerja mengumpulkan semua pegawai. Si manajer menjelaskan bahwa restoran mereka akan pindah ke negara lain di Asia Tenggara. Namun, tidak disebutkan negara mana yang mereka tuju. Hingga pada hari H keberangkatan, si manajer berkata kepada Choe Hye-yong, pegawai lain, bahwa mereka sejatinya akan pergi membelot ke Korsel. Saat si manajer mengungkapkan tujuan kepergian mereka, Choe berusaha memperingatkan para pegawai yang lain. Namun, ternyata sebagian besar pegawai sudah masuk ke mobil. Hanya dia, Han, dan lima orang lainnya yang akhirnya memilih tinggal dan kembali ke Korut. Choe mengklaim bahwa si manajer dan pebisnis asal Korsel telah mengatur rencana perjalanan rekan-rekannya berdasar instruksi dari pemerintah Korsel. \"Saya memikirkan rekan-rekan kami yang ditipu dan diseret ke Korsel serta menghadapi kesulitan luar biasa di  sana. Itu membuat hati kami sakit,’’ ujar Han kembali menangis. Pernyataan Han dan rekan-rekannya itu langsung ditanggapi oleh Kementerian Unifikasi Korsel. Mereka menegaskan bahwa 13 orang yang membelot ke Korsel melakukan hal itu atas kemauan sendiri dan tidak ada bantuan dari pihak luar. ’’Pemerintah kami menerima mereka dengan alasan sudut pandang kemanusiaan,’’ kata pihak Kementerian Unifikasi Korsel. Hingga detik ini, tidak ada yang tahu pernyataan siapa yang benar. Sebab, 13 orang yang membelot tersebut belum membuka suara. Yang jelas, pembelotan itu telah mencoreng wajah Korut. Sebab, itu aksi pengkhianatan besar-besaran. Terlebih, para pegawai restoran Korut di luar negeri biasanya orang-orang terpilih dari kalangan atas yang telah diuji kesetiaannya. Sejak kasus tersebut mencuat, Pyongyang menuding Korsel telah menculik warga mereka dengan bantuan si manajer. Persis seperti pernyataan Han dan kawan-kawannya di atas. Untuk membuktikan hal itu, Korut kemarin (21/4) menyatakan keinginan mempertemukan mereka yang membelot dengan orangtua masing-masing. Jika perlu, pertemuan tersebut dilakukan di Seoul. ’’Yang kami inginkan adalah membiarkan anak-anak perempuan tersebut bertemu dengan orang tuanya dan menjelaskan posisinya,’’ ujar juru bicara Palang Merah Korut sebagaimana dilansir kantor berita KCNA. Mereka menambahkan, jika Korsel menolak usulan tersebut, itu kian menegaskan bahwa Seoul memang benar-benar melakukan penculikan. Korsel tidak memedulikan tudingan Korut. Mereka menolak usulan pertemuan tersebut. (cnn/reuters/sha/c19/ami/adk/jpnn)  

Tags :
Kategori :

Terkait