BINTUHAN, BE - Sistem kawin suntik sapi saat ini diminati oleh sejumlah peternak di Kabupaten Kaur. Namun sayangnya, biaya untuk kawin suntik ini cukup tinggi. Sementara bila mengharapkan bantuan Dinas Perternakan Provinsi Bengkulu masih terbatas.
“Warga Kaur sekarang ini mulai menerapkan kawin suntik. Tapi sekarang banyak namun persoalannya terbentur biaya. Sebab sekali melakukan kawin suntik biayanya diatas Rp 500 ribu,” kata Plt Kepala Dispertan Kaur, Nasrul Rahman SHut melalui Kasi Kehewanan drh Rahmad Pajar, belum lama ini.
Dikatakan dokter hewan ini, saat ini tingkat pertumbuhan hewan di Kabupaten Kaur terus merangkak naik, khusus untuk sapi, populasinya tiap tahun meningkat di setiap kecamatan bahkan mencapai 80 persen meningkat setiap tahunnya. Namun sebagaian besar peternak masih banyak menerapkan sistem lepas tangkap terhadap ternaknya. Begitu juga dengan pola makannan ternak masih banyak yang tidak teratur.
“Kebiasan warga Kaur ternaknya dilepas, dan mereka beradaptasi sendiri dengan lingkungan sekitar termasuk sistem perkawinannya,” ujarnya.
Ditambahkanya, dengan diterapkannya sistem kawin suntik dilakukan beberapa tahun terakhir ini, membuat sejumlah peternak mulai berpikir sistem itu jauh menguntungkan. Sebab selain hamil sapi bisa dikontrol, benih yang dihasilkan juga tidak sembarangan.
“Syarat untuk kawin suntik minimal sudah dua kali melahirkan alami serta berat badannya harus ideal dan tidak sembarang sapi bisa dilakukan kawin suntik,” tandasnya. (618)