LEBONG UTARA,BE - Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA sederajat Selasa (5/4) kemarin sempat terganggu. Tiga orang siswa terpaksa tertunda ujiannya. Karena siswa yang duduknya berdekatan dalam satu ruangan mendapatkan soal sama. Padahal itu tidak dibolehkan.
Kejadian ini pun diketahui Wakil Bupati Lebong Wawan Fernandez SH MKn melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan UN, pada pelajaran matematika. Wabup dan rombongan memantau UN di 3 sekolah di SMA 1 Lebong Utara, MAN Lebong hingga akhirnya ke SMA Pinang Belapis.
Wakil Bupati Wawan Fernandez SH MKn mengatakan, panitia UN Kabupaten Lebong harus melakukan evaluasi dalam mengantisipasi masalah tersebut.
\"Nah hasil evaluasi ini tentunya harus disampaikan ke panitia provinsi hingga ke pusat. Jadi hal-hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi,\" ucap Wabup
Saat sidak tersebut, Wabup yang didampingi Asisten II setdakab Lebong Drs Mulayanto, Asisten III Drs Dalmuji Suranto dan Kabag Hukum Gusti Maria SH MH .
Matematika. Hal ini dikarenakan, saat pembagian soal, ketiganya mendapatkan lembaran soal yang ganda atau sama dalam naskah soal Matematika. Akibat hal tersebut tiga siswa yang mendapatkan soal sama harus menunggu pantia penyelenggara mencarikan soal dari sekolah lainnya terlebih dahulu.
Asisten III Setdakab Lebong Drs Dalmuji Suranto mengungkapkan, soal cadangan yang saat ini hanya diberikan satu disetiap lokal tidak menjamin dalam menyelesaikan masalah di lapangan. Kenyataannya saat terjadi human eror seperti kasus yang terjadi di Kabupaten Lebong (naskah soal tertukar dan terdapat naskah soal ganda, red) naskah soal cadangan yang hanya satu tidak dapat menyelesaikan masalah.
\"Tidak mungkin guru melihat isi amplop soal, karena amplop soal hanya bisa dibuka saat UN dilaksanakan,\" ujar Dalmuji.
Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong melalui Diknaspora memberikan saran kepada Pemerintah pusat untuk menambah naskah soal cadangan. Nantinya soal cadangan ini akan ditempatkan di setiap Polsek.
\"Saran kita kedepan tetap ada cadangan yang ditempatkan di Polsek sehingga panitia tidak harus pontang-panting mencari soal pengganti saat terjadi keselahan seperti ini,\" ungkap Dalmuji. (777)