Kisah Perih Para PSK, Tarif Rp 400 Ribu Hanya Terima…

Kamis 17-03-2016,08:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SUNGGUH miris mendengar cerita beberapa perempuan yang tertangkap petugas Satpol PP Padang, Sumbar, Rabu (16/3) dini hari. Ternyata, mereka “dijual” oleh germo kepada para si hidung belang. Mereka dijerumuskan ke lembah prostitusi. Jika tidak bersedia melayani orang yang sudah membayar kepada germo, mereka akan dipukul dan disiksa. Rabu (16/3), halaman depan kantor Sat Pol PP berjejer kendaraan roda dua. Petugas pos jaga terlihat duduk mengamati pengunjung yang masuk kantor. Setiap tamu masuk kantor wajib lapor kepada petugas. Siang itu, jarum jam menunjukan pukul 14.12 Padang Ekspres (Jawa Pos Group) menelusuri ruangan pemeriksaan Satpol PP. Petugas masih melakukan pemeriksaan kepada empat orang wanita yang diamankan oleh Pol PP. Setelah mendapat izin dari Humas Pol PP, Padang Ekspres kemudian menemui dua orang wanita berkulit sawo matang yang duduk di kursi tunggu usai diperiksa petugas. Salah seorang di antaranya bernama FT, 22. Perempuan asal Medan yang kos di Mataair, Padang Selatan ini ditangkap petugas di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang, kemarin subuh. Ia terlihat bersandar dengan bibir pucat pasi seraya bermenung. Kepada Padang Ekspres ia mengaku menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh kenalannya, seorang perempuan berinisial HR. Selama berkenalan dengan HR, dia mengaku telah dijual sebanyak 6 kali tanpa diberikan imbalan apa-apa. Transaksi dilakukan oleh HR dengan lelaki hidung belang di hadapannya dengan bilangan uang senilai Rp 300 ribu. “Saya diberikan uang hanya sebesar Rp 50 ribu. Sementara dirinya melayani lelaki hidung belang full time,” katanya sembari menekan perutnya. Ia menyebutkan, untuk melayani lelaki hidung belang tersebut dengan memesan kamar di sebuah penginapan. “Untuk uang sewa kamar yang menyediakan adalah lelaki hidung belang,” katanya sembari menggoyangkan lututnya. Lain lagi cerita rekan HR, inisial FT.  Dia mengaku melakukan perbuatan hina itu karena sangat terpaksa. Selama ini, apabila menolak perintah Heru (mucikari) dirinya akan dipukul, dimarahi dan dimaki. Kisah MT lebih menyedihkan dari kawan-kawannya. Informasi yang dihimpun Padang Ekspres di Satpol PP Padang, perempuan ini bertemu dengan Heru saat galau sehabis diperkosa pacarnya. Saat itu, dia datang dari Pariaman bersama pacarnya. Setibanya di Padang, dia diperkosa pacarnya. Tidak hanya itu saja, kawan pacarnya pun ikut memperkosanya. Saat tengah galau, kawan pacarnya yang memperkosanya itu memperkenalkannya dengan Heru. Ia dijual dengan tarif Rp 300 ribu hingga 400 ribu untuk full time. Namun, uang bayaran diserahkan kepada Heru. “Saya hanya diberi Rp 50 ribu,” aku wanita yang berambut ikal pendek itu. Ia mengaku telah dijual HR sebanyak tiga kali. Jika dirinya menolak permintaan HR maka dirinya juga akan dipukul oleh wanita kulit hitam kekar dan memiliki tato pada kaki sebelah kirinya. ”Untuk melayani hidung belang dilakukan di wisma yang dipesan oleh prianya,” aku perempuan muda yang jauh dari orang tuanya, yang merantau ke Jawa. Selain itu, NV, 16, tinggal serumah dengan Heru di Pengambiran juga mendapatkan perlakukan yang sama. Berdasar informasi dari FT dan MT, apabila menolak ajakan HR akan disiksa. Bahkan dia dijadikan alat transaksi narkoba. Heru mendapatkan narkoba dari bandar. Selanjutkan, bandar boleh menikmati tubuh NV. (cr4/sam/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait