SEMAKIN besar upaya yang dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan Demam Berdarah Dangue (DBD), rupanya belum membuat pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencabut status penyakit ini dari Kejadian Luar Biasa (KLB). Justru memasuki bulan Maret penyebaran virus yang disebabkan nyamuk Aides aegepty ini, terus meningkat dalam pendataan Dinas Kesehatan. Sehingga saat ini pihak Dinkes tengah menyusun rencana/strategi baru dalam penanganan DBD yang lebih efektif.
\"Jadi untuk status KLB belum kita cabut, artinya KLB ini masih tetap jalan karena kasus kita sampai dengan awal Maret ini tetap banyak,\" kata Kepala Dinas Kesehatan kota Bengkulu, Herwan Antoni.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa berdasarkan data yang terhimpun terutama dari laporan masyarakat yang menderita DBD, dan telah dirawat di seluruh rumah sakit di Kota Bengkulu ini tercatat pada posisi angka 350-an.
\"Dan KLB itu nanti akan kita cabut kalau sudah kondisi normal atau penderitanya sudah menurun,\" ucapnya. Herwan juga mengakui bahwa sesuai dengan instruksi walikota agar terus berupaya menyelamatkan warga agar tidak lagi menimbulkan korban meninggal. Maka dari itu, peningkatan kinerja semakin dipertajam seperti merespon cepat dalam pelaksanaan fogging terutama di setiap titik rawan/positif DBD. Selain itu, gerakan masyarakat untuk bersih lingkungan, dan terus mengadvokasi baik pemerintah kota maupun DPRD, camat, lurah, RT untuk terlibat langsung dalam upaya ini sehingga terjalin sinergisitas yang baik.
Disampaikannya, bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan memiliki program yang strategis dengan melihat prospek jangka panjang. Agar penyakit rutin yang selalu timbul tiap awal dan akhir tahun ini, semakin dapat ditekan angka kasusnya.
\"Upaya ini sudah kita susun, dan kader jumantik harus kita bentuk, kemudian gotong royong 3 M harus tiap minggu. Artinya tidak hanya mengandalkan ketika ada kasus terjadi saja. Fogging ini saja tidak selesai karena efektifitasnya hanya 20 persen. Sisanya itu gerakan yang timbul dari individu masyarakat,\" papar Herwan. (805)