KOTA BINTUHAN, BE - Dari total 15.138 pelanggan PLN di Kaur, sebanyak 4.839 pelanggan, menunggak. Tunggakan pelanggan itu rata-rata hampir 3 bulan. Oleh sebab itu, sesuai dengan aturan, PLN akan bertindak tegas terhadap pelanggan yang menunggak tagihan hingga 3 bulan. Bagi yang membandel, akan dikenakan sanksi berupa putus sambung.
\"Saat ini kami masih mensurvei warga yang sering menunggak. Kita akan buat tim untuk memutuskanya. Karena sebelumnya kita sudah memberikan imbauan agar tepat waktu serta toleransi waktu. Namun warga juga tidak menggubrisnya,\" ujar Kepala PLN Ranting Bintuhan, Drs Nursiwan kepada BE, kemarin.
Dikatakan Nursiwan, akibat tunggakan sebanyak 4.839 pelanggan tersebut, PLN mengalami kerugian setiap harinya hingga Rp 297 juta. Padahal pihaknya telah berusaha untuk menekan piutang. Namun warga masih melakukan tunggakan hal ini jelas menjadi beban PLN, makanya solusi agar menekan piutang terpaksa dilakukan putus sambung. Jika pelanggan kembali membayar, maka pihaknya akan menyambung arus api kembali.
\"Kita sudah beri jangkaun untuk 3 bulan menunggak, listrik pelanggan sudah bisa diputus, setiap tanggal 21. Ini sudah diatur dalam perjanjian saat pemasangan listrik baru. Jika 3 bulan nunggak, petugas sudah bisa melakukan bongkar rampung. Karena itu, kami mengimbau kepada pelanggan untuk disiplin membayar tagihan listrik,\" jelasnya.
Jumlah pelanggan yang menunggak, kata Nursiwan, berasal dari Kecamatan Nasal yang paling besar mencapai 1000 warga, kemudian Kecamatan Maje sekitar 570 warga, Kaur Selatan sekitar 340 warga, Padang Guci Hulu sekitar 670 warga dan Semidang Gumay 560 warga.
Namun apakah semuanya akan diputus, pihaknya masih melakukan pendataan jika dari pelanggan yang nuggak tersebut ada yang melebihi 3 bulan. Maka pihaknya terpaksa melakukan pemutusan. \"Memang untuk putus sambung tidak semuanya, hanya saja akan dilakukan pendataan. Mengingat jika diputus semuanya jelas kita juga rugi, ditambah biaya oprsional petugas. Namun jika semua pelanggan nuggak selama 3 bulan lebih jelas akan kita putus,\" ungkapnya.
Selain intens menggelar kegiatan putus sambung, PLN juga mengimbau pelanggan untuk beralih kepada listrik pintar. Yakni, membeli voucher pulsa listrik. Jika pulsa habis maka harus diisi jika masyarakat tidak mengisinya, maka itu risiko bagi pelanggan itu sendiri. \"Jika menggunakan listrik pintar, tidak dikenakan biaya beban. Hingga kini, pelanggan listrik pintar di Kaur, sudah mencapai angka sekitar 400 pelanggan. Namun pelanggan ini banyak dari kalangan menengah ke bawah,\" pungkasnya. (823)