Menara Eiffel Bakal Dibongkar

Senin 08-02-2016,11:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TASIKMALAYA  - Keberadaan replika Menara Eiffel di Tasikmalaya, Jawa Barat mulai menuai masalah. Asisten Daerah (Asda) II Setda Kabupaten Tasikmalaya Henry Nugroho mengatakan, ada kemungkinan replika Menara Eiffel bambu di Komplek Gedung Bupati (Gebu) itu akan dibongkar. Menurut dia, keberadaan replika Eiffel itu saat ini lebih banyak menuai masalah. Seperti penarikan tarif parkir ilegal dan dijadikan tempat hiburan yang berpotensi timbulnya perbuatan-perbuatan negatif. Terutama di malam hari. Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, kata Henry, juga sudah meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membongkar menara dari bambu itu. “Satpol PP sudah melaporkan kejadian-kejadian yang mengganggu ketertiban umum kaitannya dengan Menara Eiffel ini. Satpol PP yang melapor ke bupati. Malahan sudah disuruh dibongkar,” ujarnya seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya, Senin (8/2). Karya kreativitas masyarakat Tasikmalaya ini, kata dia, memang patut dihargai. Bahkan pengunjung dari luar Tasik pun berdatangan untuk melihat replika tersebut. Namun, daripada masalahnya makin bertambah dan menjadi beban pemerintah, opsi pembongkaran bisa dilakukan. “Kalau memang banyak madaratnya kenapa tetap dipertahankan,” tegasnya. Terpisah, penggagas pembangunan replika Menara Eiffel bambu Muhajir Salam menerangkan, pembangunan replika ini bagian dari paket kegiatan Tasik Motekar 2015. Biaya yang dikeluarkan untuk menara tersebut sebesar Rp 80 juta. Pengerjaannya dimulai dari tanggal 5 November-31 Desember 2015. Untuk jumlah bambu menara eiffel itu, kata dia, lebih dari 1.000 bambu. Jenisnya gombong dan surat. Bambu gombong yang tebal digunakan untuk pondasi dasar. Sedangkan bambu surat yang kecil untuk bagian atas menara. Sementara, lanjut dia, total dana untuk penyelenggaraan Tasik Motekar 2015 itu sebesar Rp 300 juta. Sebesar 50 juta di antaranya berasal dari bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Sisanya dari donatur. Dalam event tersebut, terang dia, pihaknya melibatkan sekitar 35 pekerja termasuk di dalamnya pembuat menara eiffel. Para pekerja ini berasal dari masyarakat setempat dan perajin. Mereka dibayar mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu per hari setiap orang. Bagi dia, usulan pembongkaran menara tersebut tidak masalah. Karena event Tasik Motekar sudah selesai. “Bangunan itu memang sudah milik pemerintah daerah. Jadi soal bongkar itu hak pemerintah,” tuturnya. (dik/adk/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait