ARGA MAKMUR, BE - Berbagai upaya pencegahan dilakukan Mapolres Bengkulu Utara (BU) untuk menekan aksi kriminal, tawuran dan kasus pelecehan seksual yang melibatkan pelajar dan remaja yang masih terbilang tinggi di Kabupaten BU.
Hal ini terlihat saat jajaran Sat Sabhara Mapolres Bengkulu Utara dipimpin langsung Kasat Sabhara Iptu Saiful Anwar merazia warnet dan beberapa lokasi yang diduga tempat nongkrong remaja saat bolos dari sekolah.
Dari hasil razia ini polisi berhasil menjaring 6 orang pelajar SMP dan SMK.
Enam orang remaja ini kemudian digelandang ke kantor polisi, dimintai keterangan, pembinaan, polisi bahkan memanggil guru sekolah masing-masing memberikan efek jera kepada pelajar.
Mereka masing-masing bernanama IS (13) siswa SMPN 3 Arga Makmur, MH (13) siswa SMPN 1 Arga Makmur, MR (13) siswa SMPN 1 Arga Makmur, Be (15) siswa SMKN 2 Arga Makmur, Te (13) siswa SMPN 3 Arga Makmur, dan Di (14) siswa MTS Karang Anyar.
Beberapa orang remaja ini sempat berlari ketakutan saat melihat polisi sudah didalam warnet dan ada yang berhasil melarikan diri.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Hendri H Siregar SIK melalui Kabag Ops, Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan, pihaknya sangat miris ketika melihat banyak pelajar masih menggunakan pakaian sekolah berkeliaran di warnet bolos. Bahkan dari guru yang dipanggil memberikan keterangan mereka tidak datang ke sekolah. Dalam hal ini orang tua patut dipertanyakan dalam mendidik dan memperhatikan anaknya.
\"Setelah tadi kita bawa ke kantor, kita mintai keterangan dan dipanggil guru sekolah masing-masing. Dari hasil pengakuan mereka tidak pegi ke sekolah langsung ke warnet, isi tasnya juga ada yang membawa palu, entah apa fungsi dari palu itu. Kita melakukan ini untuk menindak lanjuti perkelahian pelajar dan remaja, untung mereka tidak kita botaki seperti pemuda yang terlibat tawuran. Siswa seharusnya belajar disekolah bukan malah bolos dan di warnet\" jelas Kabag Ops.
Lanjut Kabag Ops, pihak sekolah juga sudah mengupayakan dengan berbagai hal mencegah siswanya bolos, tetapi belum maksimal. Untuk itu sekolah harus bersinergi dengan polisi dan orang tua.
\"Pihak sekolah bukannya diam saja, mereka juga sudah berupaya agar anak didiknya tidak bolos dan main di warnet. Dalam hal ini orang tua perlu berperan untuk memperhatikan keseharian anaknya, mereka pasti tidak tahu jika anaknya tidak ke sekolah tapi malah ke warnet. Kedepannya kita akan melakukan razia di warnet dan tempat yang biasa banyak anak muda nongkrong, tadi kita sudah ke hutan kota tetapi tidak ada pelajar yang bolos kesana,\" imbuh Kabag Ops.
Sementara itu, Kasat Sabhara, Iptu Saiful Anwar menyayangkan sikap Satpol PP BU yang terkesan hanya diam saja, tidak bertindak. Satpol PP seharusnya bersinergi dengan polisi dalam hal seperti ini, karena tujuannya untuk kebaikan bersama dan masyarakat, terlebih lagi untuk menyelamatkan generasi muda.
\"Saya menyayangkan pihak Satpol PP yang tidak bergerak, seharusnya mereka bersinergis dengan kita,\" pungkas Saiful.(167)