BENGKULU, BE - Sebuah brankas yang berada di ruangan Pembantu Dekan (PD) II Fakultas Pertanian UNIB di Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu pada Selasa (19/1) sekira pukul 02.05 WIB, dibobol kawanan pencuri. Akibatnya, uang yang terdapat di dalam brankas berjumlah sekitar Rp 200 juta raib digasak pelaku.
\"Kita dapat laporan dari sekurity bahwa telah terjadi pencurian di UNIB, setelah tiba di sana kita langsung olah tempat kejadian perkara (TKP) dan kita temukan brankas dalam keadaan rusak,\" kata Iptu. Mirza, Kasat Reskrim Polres Bengkulu, kepada BE, kemarin (19/1).
Lanjut Kasat, dalam satu malam itu, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang beraksi di dua tempat yang berbeda, yaitu di ruangan Fakultas MIPA dan Fakultas Pertanian. Belum diketahui, fakultas mana yang dibobol terlebih dahulu oleh pelaku tersebut.
\"Ya, ada dua fakultas yang dimasuki pelaku, yaitu fakultas MIPA dan fakultas Pertanian,\" tuturnya.
Dijelaskan Kasat, pelaku yang berhasil merusak dan membobol brankas di ruangan PD II Fakultas MIPA itu berhasil masuk ke ruangan tersebut dengan cara mencongkel jendela dan melepas besi tralis yang mengunci jendela tersebut.
\"Dia (pelaku,red) masuk dengan melepas tralis terlebih dahulu, kemungkinan pelaku ini membawa alat-alat seperti obeng dan sebagainya,\" ungkapnya.
Kemudian, pelaku yang diduga merupakan orang yang sama, juga berhasil memasuki ruang Pembantu Dekan di Fakultas MIPA yang berjarak sekitar 100 meter dari Fakultas Pertanian. Pelaku tersebut, masuk ke ruangan itu dengan cara mencongkel jendela ruangan tersebut.
\"Namun sementara masih belum ada laporan barang-barang yang hilang di Fakultas MIPA,\" ungkap Iptu. Mirza.
Selanjutnya, setelah melakukan olah TKP dan mengamankan berbagai macam barang bukti (BB), seperti amplop-amplop yang terdapat di Fakultas Pertanian, pihak Kepolisian juga akan mengidentifikasi apakah ada indikasi keterlibatan orang dalam dari kejadian tersebut.
\"Kita masih akan melakukan penyelidikan dan akan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu, apakah ada keterlibatan orang dalam terhadap peristiwa ini atau tidak,\" tutup Mirza. (CW6)