Pejabat Calo CPNS Kembalikan Uang Sogok

Rabu 13-01-2016,09:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pasca diberitakan Harian Bengkulu Eskpress (BE) pada Jumat (8/1), salah satu oknum pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang diduga kuat terlibat langsung sebagai calo dalam penerimaan CPNS di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2014 itu mulai kasak-kusuk. Secara mengejutkan, ia mengembalikan uang sogokan tersebut kepada salah seorang korbannya, Arna Mareta yang merupakan pejabat eselon III di BKD Provinsi Bengkulu. Uang terseut diantar selepas magrib Senin sore (11/1) yang diantar oleh ajudan petinggi Bengkulu Tengah ke rumah Arna, mengingat dalam menjalankan aksinya pejabat Pemprov tersebut berkolarasi dengan pejabat tinggi Bengkulu Tengah dengan besaran uang yang dipungut mencapai Rp 200 juta per orang.

\"Uang Rp 200 juta itu tidak dikembalikan sekaligus, pertama dikembalikan Rp 50 juta setelah mengetahui adik saya tidak lulus, kemudian setelah diberikan dikembalikan Rp 75 juta dan terakhir malam kemarin Rp 75 juta,\" aku Arna melalui pesan singkatnya kepada BE, kemarin.

Meski uang sudah dikembalikan, Arna mengaku sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan kasus itu ke penegak hukum guna memberikan efek jera kepada pejabat tersebut. Dalam menjalankan aksinya, pejabat Pemprov yang berhasil memainkan pejabat tinggi Bengkulu Tengah itu pun terbilang cerdik. Kala itu pejabat Pemprov tersebut sedang bertugas di Jakarta mengaku memiliki banyak kenalan di KemenPAN sehingga tidak sulit baginya jika ingin meluluskan peserta tes CPNS.

Termakan bujuk rayu pejabat Pemprov tersebut, petinggi Benteng pun langsung percaya, bahkan uang Rp 200 juta yang diminta dari korbannya, sebesar Rp 150 juta langsung dikirim ke rekening pejabat Pemprov tersebut dengan dalih untuk disetorkan ke pejabat di KemenPAN.

Korbannya pun bukan hanya adik kandung Arna Mareta. Berdasarkan penelusuran BE, korbannya lebih dari 10 orang. Sebab, uang berhasil dikumpulkan kedua pejabat tersebut mencapai Rp 3 miliar.

\"Jumlah pastinya saya tidak tahu, yang jelas saya ikut menjadi korban dan sampai sekarang uang saya belum dikembalikan,\" kata korban lainnya, MM kepada BE kemarin.

Menurut MM, awalnya ia tidak mengetahui keterlibatan pejabat eselon II Pemprov tersebut, karena uang itu diserahkan ke pejabat Bengkulu Tengah. Terungkapnya keterlibatan pejabat Pemprov berawal dari pengakuan pejabat Bengkulu Tengah tersebut saat ini terus mendesak agar uangnya dikembalikan.

\"Janjinya dulu kan kalau tidak lulus uang langsung dikembalikan, tapi setelah saya tidak lulus pejabat Benteng itu selalu mengelak karena didesak terus akhirnya dia mengaku jika uang itu diserahkan ke pejabat provinsi,\" akunya.

Atas pengakuan itu, MM pun selalu menghubungi pejabat Pemprov tersebut agar uangnya dikembalikan, namun tidak digubris. \"Kami memang belum melaporkannya ke polisi karena masih berharap ada itikad baik untuk mengembalikan uang itu. Kalau lapor polisi pejabat itu pasti dipenjara, tapi uang kami belum tentu kembali,\" ujarnya.

Tidak Respon Sementara itu, pejabat Bengkulu Tengah saat dikonfirmasi lewat ajudannya tidak merespon. Bahkan pesan singkat dikirim ke ponselnya tidak menjawab. Sedangkan pejabat eselon II provinsi sendiri mulai Senin kemarin tidak terlihat masuk kantor, bahkan nomor hp-nya tidak bisa dihubungi.

Di bagian lain, Pelaksana tugas (Plt) Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM mengaku sudah mengetahui siapa oknum pejabat eselon II yang bermain dalam penerimaan CPNS Bengkulu Tengah tahun 2014 tersebut. Namun untuk memberikan sanksi, ia mengaku belum bisa karena belum diproses secara hukum.

\"Dibuktikan dulu secara hukum, baru kita bisa tindak.  Artinya kalau belum terbukti secara hukum, kita belum bisa ngapain-ngapain. Kalau ada pelapornya dan proses hukumnya sudah berjalan dan terbukti, baru kita berikan sanksi tegas,\" demikian Sumardi. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait