\"Nanti akan kita buat surat edaran hingga ke desa dan kelurahan untuk mengaktifkan kembali kegiatan jumah bersih, sehingga bisa mencegah penyakit DBD yang dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan,\" ungkap Penjabat Bupati Rejang Lebong H Andi Roslinsyah ST MT.
Namun menurut Andi, dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Karena menurut Andi kesadaran masyarakat akan kebersihan sudah tumbuh, maka kebersihan lingkungan akan terjaga dan tidak menimbulkan sarang nyamuk.
\"Selain untuk mencegah DBD, menjaga kebersihan lingkungan juga untuk menjaga keindahan kota,\" jelas Andi.
Masih menurut Andi, dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama untuk mencegah DBD yang bisa dilakukan masyarakat antara lain dengan membiasakan melakukan kegiatan 3M plus, yakni menguras bak mandi, menutup tempat air dan mengubur barang bekas yang bisa dijadikan sarana berkembangbiak nyamuk dan menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit untuk dikuras.
Untuk diketahui, pada tahun 2015 kemarin kasus DBD yang ditemukan di Rejang Lebong megalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2014 lalu. Berdasarkan data terakhir yang dimiliki Dinas Kesehatan Rejang Lebong penderita DBD tahun 2015 menapai 184 orang, meningkat dari tahun 2014 yang hanya ditemukan 70 kasus. Dari 184 penderita DBD tersebut 3 diantaranya meninggal dunia. Ketiga meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan medis.
Meskipun kasus DBD ini ditemukan diseluruh kecamatan yang ada di Rejang Lebong, namun kasus terbanyak ditemukan dibeberapa Kecamatan yang ada diwilaya Kota Curup. Bahkan tiga orang yang meninggal tersebut dua diantaranya warga Kecamatan Curup dan satu lagi warga Kecamatan Curup Timur.(251)