ARGA MAKMUR, BE - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mencatat sekitar 3,47 persen masyarakat tidak bersekolah tahun 2014. Hal ini berdasarkan data yang dihitung sampai bulan Desember tahun 2014. Untuk data tahun 2015, belum bisa dikeluarkan, kemungkinan besar tahun 2016 baru bisa dikeluarkan sama halnya dengan data jumlah pengangguran.
\"Ada sekitar 3,47 persen jumlah masyarakat yang tidak bersekolah tahun 2014, untuk data tahun 2015 belum bisa dikeluarkan, baru bisa dikeluarkan tahun 2016,\" jelas Plt Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten BU, Galih Wibisono.
Penghitungan dilakukan oleh bagian survey sosial ekonomi nasional (Suselnas) pusat. Sementara untuk BPS Kabupaten tugasnya hanya melakukan sensus data penduduk. Pihak BPS sedang fokus kepada persiapan survey angkatan kerja nasional tahun 2016 mendatang untuk pendataan di Bulan Januari. Setelah itu data akan diserahkan ke pusat untuk kemudian diolah.
\"Seluruh data akan kita serahkan kemudian pusat akan mengolahnya, Kabupaten tidak bisa melakukan pengolahan data lantaran menimbang berbagai faktor teknis,\" imbuh Galih.
Pendataan warga tidak sekolah tentu berbeda dengan pendataan pengangguran, jika pengangguran bisa dihitung berdasarkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan bisa dibagi dua menjadi pernah bekerja dan tidak pernah bekerja.
Jumlah angkatan kerja mencapai 142.908 orang, angkatan kerja merupakan penduduk yang memiliki usia 15 tahun ke atas, artinya mereka memang sudah bekerja tidak putus sekolah. Sensus atau pendataan angka pengangguran dilakukan selama 2 tahun sekali, dilakukan Bulan Februari dan Bulan Agustus.
\"Hampir sama dengan data masyarakat tidak sekolah, data pengangguran pun demikian, untuk tahun 2014 kan sekitar 5.196 orang untuk tahun 2015 bisa dilihat ditahun 2016. Untuk melakukan pendataan kita hanya mengambil sampel, dari sampel tersebut akan diketahui semua mulai dari pekerjaan, pendidikan, dari data tersebut bisa diketahui jumlah masyarakat tidak sekolah dan jumlah pengangguran,\" pungka Galih. (167)