Eksekutor Tiga Wartawan Dibekuk, tapi Pistol di Mana?

Rabu 02-12-2015,09:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MEDAN – Karen, 18, seorang eksekutor penembakan tiga wartawan media online, Minggu (29/11) lalu, ditangkap petugas dari rumahnya di Kampung Kubur, Selasa (1/12) dini hari. Pelaku yang masih remaja itu dijebloskan ke sel tahanan Polsek Medan Baru. Dari pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti. Namun, senjata yang digunakan belum berhasil disita lantaran diserahkan kepada abang pelaku, Ramki. Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Adhi Putranto Utomo mengatakan, pelaku ditangkap ketika sedang tidur di rumahnya. \"Berdasarkan hasil keterangan Karen, tak hanya dia yang menembak korban, tetapi ada beberapa orang lainnya. Jadi, masih ada pelaku lainnya yang sedang kita buru, dua di antaranya berinisial IQ dan I,\" kata Adhi saat ditemui, Selasa (1/12) siang. Menurut Adhi, dari pengakuan Karen, terduga pelaku yang sebelumnya diamankan, Ardiansyah alias Ramba, turut terlibat menembak korban. \"Tersangka Ramba tetap tak mau mengaku telah menembak korban dan beralasan tidak berada di lokasi saat kejadian. Padahal, Karen telah menyatakan Ramba ikut menembak,\" jelas mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal ini. Dikatakannya, kedua pelaku yang masih menjalani pemeriksaan dikenakan Pasal 351 dan 170 KUHPidana tentang penganiayaan secara bersama-sama. Sedangkan kepemilikan senjata masih ditelusuri, karena senjata air softgun yang digunakan belum ditemukan. \"Untuk motif penembakan, tersangka Karen berdalih, karena mengira korban sebagai pelaku maling. Sehingga, tersangka menembak korban,\" pungkasnya. Sementara itu, Karen yang sempat diwawancarai mengakui telah menembak korban dan melepaskan tiga kali tembakan. \"Waktu kejadian, aku lagi nonton orang main judi jackpot. Enggak lama, aku dengar suara teriakan maling. Pas keluar, ternyata mereka (para korban) sudah dipukuli warga. Lalu, aku ambil senjata itu dari kawanku dan lari menembak mereka,\" ujar pemuda berkulit hitam ini. Setelah menembak korban, sambung Karen, ia langsung kabur dan memberikan senjata tersebut kepada abangnya, Ramki. Selanjutnya, dirinya bersembunyi di rumah keluarganya selama satu hari dan kemudian kembali ke tempat orangtuanya di Kampung Kubur. \"Sebenarnya aku kenal dengan salah satu korban (Nicolas). Karena, setelah menembak aku sempat melihat wajahnya. Tapi, lantaran dia pakai helm jadi aku enggak begitu hafal,\" ucapnya sembari mengaku tak memiliki malasah apapun dengan Nicolas. Ia menuturkan, di saat peristiwa itu terjadi, ada tiga atau empat orang yang menembak korban, termasuk Ramba. \"Aku melihat dengan mataku sendiri ada tiga atau empat orang yang menembak. Kalau yang memukuli banyak, satu kampung,\" tuturnya. Sebagaimana diketahui, tiga wartawan media online, Nicolas Saragih Arif Tanjung alias Arifin dan Fahrizal, ditembaki warga Kampung Kubur, Minggu (29/11) pagi sekira pukul 05.30 WIB. Ketiganya ditembak saat meliput penggerebekan begal yang dilakukan petugas Polsek Medan Baru. Akibatnya, para korban mengalami luka tembak di bagian tubuhnya. Beruntung, korban berhasil selamat dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim.(ris/adz/sam/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait