BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah bersama Kepala Kantor Bank Indonesia perwakilan Bengkulu, Bambang Himawan, kemarin siang (26/11) menandatangani nota kesepahaman (MoU) Tentang Meningkatkan Transaksi Non Tunai untuk Layanan Keuangan Pemerintah di Wilayah Provinsi Bengkulu.
Penandatanganan MoU yang berlangsung di Pola Bappeda Provinsi Bengkulu ini dihadiri oleh pejabat Pemprov seperti Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir H Buyung Azhari, kepala dinas, kepala badan pejabat eselon II lainnya serta beberapa kepala perbankan yang ada di Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Bambang Himawan mengungkapkan, tujuan dari MoU itu adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bengkulu melalui transaksi non tunai atau elektronifikasi. \"Tujuan elektronifikasi ini adalah untuk kecepatan, keakuratan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Dengan adanya gerak maju ini membuat kita semua mengelektronisasikan transkasi-transaksi keungan yang biasa hingga yang sangat sulit. Kami sangat mengapresiasi gubernur dan jajarannya, serta Pemda kabupaten dan kota, atas niat bersama dalam rangka meningkatkan transaksi elektronisasi keuangan daerah ini,\" jelas Bambang.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengatakan, posisi Indonesia disegi digital saat ini memang tertinggal dibandingkan India dan Thailan, yang mana sistem penggunakan digital di Indonesia baru 31 persen. Untuk meningkatkan transaksi sistem digital tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu menggiatkan transaksi non tunai.
\"Penandatangan MoU ini merupakan langkah terakhir dari proses pengembangan elektronikfikasi yang sudah dilakukan sejak bebrapa bulan lalu. Saya harap semua pihak memliki komitmen yang sama untuk meningkatkan transaksi non tunai ini. Karena tujuannya untuk meningkatkan keamanan yang melibatkan BUMN dan BUMD serta mendorong penyetoran perpajakan,\" terangnya.
Selain itu, Junaidi juga berharap agar kerjasama antar perbankan itu dilanjutkan dengan dinas atau instansi se-Provinsi Bengkulu. Mengingatkan, sistem digital atau online merupakan cita-citanya yang belum tercapai selama menjadi Gubernur Bengkulu.
\"Saat perpisahan dengan pimpinan media beberapa waktu lalu juga saya sampaikan, bahwa cita-cita menjadikan semuanya sistem digital atau terkoneksi,\" tutupnya. (400)