BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi Bengkulu, kemarin (18/11) memperingati Hari Ulang Tahu (HUT) Provinsi Bengkulu yang ke-47 dengan gegap gempita. Peringatan hari lahirnya Provinsi Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan pada 18 November 1968 ini diawali dengan upacara yang digelar pukul 08.00 WIB kemarin di halaman Kantor Gubernur Bengkulu dan Gubernur H Junaidi Hamsyah SAg MPd bertindak sebagai inspektur upacara. Selanjutnya pukul 10.00 WIB digelar Rapat Paripurna Istimewa di DPRD Provinsi Bengkulu.
Anehnya, saat upacara dan rapat paripurna istimewa ini tidak satupun terlihat para tokoh atau presidium yang memperjuangkan Bengkulu menjadi provinsi otonom, termasuk H Syarif Syafri BA yang sebelumnya selalu hadir dalam memperingati HUT Provinsi Bengkulu.
Yang hadir hanya beberapa mantan pejabat, seperti mantan Wakil Gubernur Brigram Purn TNI Iskandar Ramis dan H Syamlan Lc dan beberapa mantan pejabat teras lainnya.
Ketidakhadiran para pejuang pemekaran Bengkulu ini pun menjadi tanda tanya bagi anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Pasalnya, tidak biasanya para pejuang Bengkulu kompak untuk tidak menghadiri peringaran hari lahirnya provinsi Bumi Rafflesia ini.
\"Kita tidak tahu apa penyebabkan para pejuang Bengkulu tidak ada yang hadir, mestinya mereka hadir karena atas jasa mereka lah Bengkulu ini bisa menjadi provinsi dan berkembang seperti saat ini,\" ungkap salah seorang Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, H. Edi Sunandar.
Ia pun sangat menyayangkan ketidakhadiran para tokoh pejuang Bengkulu tersebut, mengingat hingga saat ini masih banyak yang hidup bahkan tidak sedikit yang masih sehat dan segar bugar.
\"Apakah mereka tidak dapat undangan atau sengaja tidak hadir, kami belum tahu jawabannya,\" ujarnya dengan nada kecewa.
Dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM mengaku bahwa pihaknya sudah melayangkan undangan kepada para tokoh pejuang Bengkulu tersebut beberapa hari sebelum peringatan HUT Provinsi Bengkulu ini dilaksanakan.
\"Semuanya kita undang, termasuk para tokoh mantan pejuang kelahiran Provinsi Bengkulu. Hari ini mereka tidak hadir, saya tidak tahu alasannya, yang jelas undangan sudah disampaikan,\" kata Sumardi.
Pun demikian, Sumardi mengaku bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu memang tidak menyiapkan jemputan dengan menggunakan armada khusus seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. \"Kita hanya mengundang, kalau jemputan khusus memang tidak kita laksanakan,\" akunya.
Meski tidak hadir, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak akan melupakan jasa-jasa perjuangan para pendiri Provinsi Bengkulu tersebut, karena tidak bisa dipungkiri bahwa berkat perjuangan yang dilakukan para presidium tersebut Bengkulu dimekarkan dari Sumsel dan sudah menjadi provinsi yang mandiri dan otonom sejak 47 tahun yang lalu. (400)