Satu Warga Kaur Meninggal Akibat DBD

Selasa 22-09-2015,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KAUR SELATAN, BE - Demam berdarah dengue (DBD) mulai menyerang Kabupaten Kaur. Pasalnya dalam satu minggu terakhir satu orang bernama Ananda Peratama (21), warga Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan meninggal dunia akibat diserang DBD. Warga kini berharap pemerintah segera melakukan penanganan lewat fogging agar peredaran nyamuk tidak semakin mewabah dan penderita tidak semakin banyak. “Memang kasus DBD ini semakin tinggi, kemarin itu sepupu saya meningal dunia karena DBD ini,” ujar Suryadi (46), sepupu korban kemarin. Dikatakannya,  Ananda korban DBD. Korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RUSD M Yunus Bengkulu selama kurang lebih satu hari di rumah sakit. Hanya akibat trombosit terus menurun dan suhu badan terus tinggi akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir pada Jum’at (18/9) sekitar pukul 02.30 WIB. Menurutnya, korban awalnya mengalami panas demam sejak lima hari yang lalu, awalnya suhu badan yang tinggi dianggap panas biasa namun begitu dibawa ke RS dia didiagnosis menderiata DBD. “Sepupu saya ini waktu itu sempat dibawa ke dokter Windra, dan disarankan bawa ke rumah sakit Manna. Sampai di rumah sakit manna dokter mendiagnosis DBD, dan kami bawa langsung ke rumah sakit M Yunus, tapi belum lama sudah meninggal,” ujarnya. Ditambahkannya, selama beberapa hari terakhir penderita DBD di wilayahnya cukup banyak, setidaknya ada 6 orang yang menderita DBD dan menjalani perawatan di rumah sakit dan kesemuanya masih anak-anak. DBD ini tidak diketahui siapa yang pertama terjangkit DBD tersebut, namun kasusnya terus menyebar ke masyarakat. “Akhir-akhir ini memang serangan DBD meningkat, anak saya saya baru sembuh dari DBD ini. Kasus ini sudah kita lapor ke Puskesmas terdekat,” ujarnya. Ia bersama masyarakat kini berharap pihak Puskesmas bisa segera malakukan penanganan lewat fogging. Bila ternyata pihak Puskesmas tidak memiliki biaya operasional dan pembelian solar untuk fogging menurutnya masyarakat sendiri siap menyediakan biaya untuk pelaksanaan fogging tersebut. “Kami minta dinas puskesmas segera bersikap agar wabah penyakit tidak semakin menyebar lagi, karena kalau dibiarkan ini banyak warga menjadi korban,” harapnya. Sementara itu, Kepala  Kepala Puskesmas Bintuhan, Elza Risanti SKM, membenarkan jika ada warga yang meninggal dunia yang diduga akibat diserang DBD. Terkait penanganan penyakit DBD ini mengatakan bahwa, pihaknya akan segera melakukan penyemprotan  di Desa Jembatan Dua. “Ya petugas kita tadi sudah mengecek soal warga yang meninggal DBD ini, tapi sebelumnya kita akan pastikan dulu jika ada pernyataan pasien positif DBD dari rumah sakit mana. Tapi untuk penyemperotan akan kita segera lakukan,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, bedasarkan data yang ada di Puskesmas, terdapat 40 kasus DBD terhitung mulai Agustus lalu, dengan rincian Puskesmas Linau 1 kasus, Puskesmas Bintuhan 15 kasus, Puskemas Padang Guci 2 kasus, Puskesmas Mentiring 3 kasus, Puskesmas Tetap 7 kasus, dan Puskesmas Kelam Tengah ada satu kasus DBD.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait