Pengusaha Tahu dan Tempe Menjerit

Senin 31-08-2015,12:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

LUBUKLINGGAU, BE - Sejumlah  pengusaha tahu dan tempe di wilayah Kota  Lubuklinggau mulai menjerit. Pasalnya dengan anjloknya harga  rupiah ke dolar membuat bahan baku tempe dan tahu yakni kacang kedelai merangkak naik dari harga biasanya. Dari Rp 7 ribu, saat ini harganya mencapai Rp 8 hingga 10 ribu kg. Selain itu, anjloknya harga komoditi  karet membuat permintaan akan kebutuhan tahu dan tempe di pasaran mulai berkurang . Warjiman  (42), salah satu pembuat tahu dan tempe di wilayah Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur I menjelaskan, harga bahan baku tempe dan tahu sekarang mulai merangkak naik. Kendati begitu, pengusaha tahu dan tempe tidak bisa berbuat banyak, sebab harga tahu tempe masih harga lama satu batang kecil 1500 belum bisa naik dikarenkan saat ini sepi pembeli. “Untuk saat ini harganya masih  normal seperti biasanya dan tak mengalami kenaikan. Harga tahu masih biasa satu potong kecil harganya masih  500 rupiah  perbiji,” katanya. Ditambahkan Warjiman, untuk menyikapi naiknya harga tempe dan tahu di pasaran, mereka mengecilkan ukuran tahu dan tempe tapi harganya masih harga lama.(222)

Tags :
Kategori :

Terkait