Disambar Buaya, Santri Tewas Mengenaskan

Rabu 09-01-2013,19:35 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SAMPIT – Malang menimpa Agus Riadi (12), Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ia tewas dengan mengenaskan setelah disambar buaya saat mandi di sungai Mentaya, Selasa (8/1) pagi. Informasi yang dihimpun, sebelum musibah terjadi korban bersama dua rekannya Ahmad Radiansah (18) dan Ahmad Rafi’I (12), mandi pagi di lanting (dermaga) bibir Sungai Mentaya, yang tidak berapa jauh dari tempat mereka menuntut ilmu di Ponpes Sabilal Muhtadin, Samuda. Kemudian, Radiansah dan Rafi’i selesai mandi lantas kembali ke Ponpes, sementara Agus seorang diri menyesaikan mandinya di sungai. Setelah ditunggu lama, Agus tak kunjung balik ke Ponpes dan merasa khawatir kedua rekan korban mendatangi Agus ke pinggir Sungai Mentaya. Setibanya di sungai, Radiansah dan Rafi’i tidak menemui Agus, saksi hanya melihat sandal dan baju kaos korban yang tertinggal di lantai lanting tempat mereka mandi sebelumnya. Agus menghilang, kecurigaan muncul kalau Agus disambar buaya. “Kedua temannya curiga karena melihat buaya menyeberang ke arah Bapinang (Kecamatan Pulau Hanaut), mereka curiga kalau Agus disambar buaya. Mulai itu kami bersama warga lakukan pencarian,” kata H Makki pengurus Ponpes Sabilal Muhtadin seperti dilansir Radar Sampit, Rabu (9/1). Informasi lain yang diterima pengurus Ponpes menyebutkan, saat mandi di sungai korban sempat terlihat mandi berenang, namun selang berapa menit setelah itu langsung menghilang. “Karena ada yang melihat buaya, kami curiga kalau korban disambar buaya, kami bersama warga menggunakan klotok langsung lakukan pencarian,” cerita Makki. Selang berapa jam, sekitar pukul 08.15 WIB warga yang ikut pencarian melihat jasad Agus mengapung di sungai Mentaya, tepatnya di sekitar perairan Bapinang, Kecamatan Pulau Hanaut. Agus ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi menggenaskan. Setelah diketemukan, jasad Agus langsung dievakuasi ke pinggir sungai. “Korban merupakan santri kelas 1 Mtsn Ponpes Sabilal Muhtadin, setelah jasad almarhum diketemukan, korban langsung di bawa ke rumah orang tuanya di Desa Gerombol Desa, Bapinang Hilir, Kecamatan Pulau Hanaut untuk segera dimakamkan,” terangnya. Terpisah, Kapolsek Jaya Karya AKP Andi Amirsan membenarkan ada warga Samuda yang menjadi korban keganasan buaya. Sejak menerima laporan salah satu santri hilang tenggelam, polisi bersama warga Desa Jaya Karet berupaya  lakukan pencarian melakukan penyisiran di sungai Mentaya sekitar lokasi kejadian. “Korban bernama Agus Riadi (12), setelah di cari berapa jam dan sekitar 08.15 WIB jasad korban ditemukan di Pulau Hanaut, kondisinya sangat menggenaskan kedua tangan hilang, kepala bagian atas hilang sebagian dan korban tewas di tempat kejadian. Kami menduga korban tewas dimangsa buaya,” tegas Andi. Menurut Andi setelah ditemukan korban langsung dibawa ke Puskesmas Samuda dan dilakukan visum. Setelah itu, dengan kondisi tidak utuh jasad santri malang ini diserahkan kepada orang tuanya untuk dimakamkan. “Kejadian seperti ini sudah kesekian kalinya warga di teror buaya dan baru kali ini memakan korban jiwa,” paparnya.(fm/fuz/jpnn)
Tags :
Kategori :

Terkait