BENGKULU, BE - Masih maraknya penggunaan bahan berbahaya pada jajanan anak sekolah, membuat Balai Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu, kemarin melakukan kampanye Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Kampanye ini dilakukan di Pasar Barukoto II, Kota Bengkulu.
Dalam kesempatan itu tim melakukan pemaparan terhadap dampak terhadap mengkonsumsi bahan berbahaya. Pada waktu yang sama tim melakukan uji sampling terhadap produk pangan olahan maupun bahan berbahaya. Alhasil, tim menemukan produk pewarna merek Djelita bergambar kupu-kupu, mengandung bahan berbahaya pewarna tekstil Rhodamin-B di toko Kedai Ucok. Tim pun kemudian melacak darimana sumber tersebut dibeli.
Masrukin, pemilik Kedai Ucok mengaku tidak mengetahui adanya kandungan Rhodamin B pada perwarna Djelita yang dijualnya. Pasalnya pewarna yang ia pajang tersebut memiliki kode BPOM dan teregister.
\"Saya tidak tahu kalau itu berbahaya, karena di sana juga tertera BPOM,\" katanya seraya menunjuk tulisan BPOM pada produk Djelita.
Menurut Masrukin, pewarna ini sangat diminati pembeli untuk campuran es, harganya satu bungkus Rp 2500, selain itu Djelita warna kuning pun disediakan dan kebanyakan digunakan untuk pedagang sate.
\"Saya sangat senang dengan sosialisasi ini, karena saya menjadi tahu produk apa yang berbahaya,\" katanya.
Sementara itu Kepala BPOM Bengkulu, Zulkifli Apt menuturkan kampanye aman dari bahan berbahaya disinyalir masih banyak ditemukan jajanan anak-anak sekolah, sehingga kita melakukan sosialisasi di pasar, Karena keberadaan bahan berbahaya tersebut dalam pangan tidak terlepas dari permasalahan peredaran bahan berbahaya di pasaran.
Maraknya peredaran bahan berbahaya di pasar dan kemudahan akses untuk memperoleh serta harga yang murah telah dimanfaatkan oleh segelintir oknum pelaku usaha pangan untuk berbuat curang dengan menambahkan bahan berbahaya tersebut ke dalam pangan. Dan tak sedikit perusahaan yang nakal melampirkan register BPOM didalamnya.
\"Adanya register BPOM itu biasanya perusahaan nakal yang sebelumnya telah teregister di BPOM, lama kelamaan mereka berbuat nakal dengan mencampurkan bahan berbahaya itu. Disinilah fungsi kita untuk melakukan pengawasan,\" katanya.
Salah satu yang dilakukan BPOM adalah dengan mensosialisasikan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya ini, dan kegiatan seperti ini sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir.
Kampanye ini dilakukan di tengah-tengah pedagang pasar, dengan melibatkan asosiasi pasar. Pada kesempatan yang sama tim telah melakukan sampling terhadap 18 sampling. Hasilnya ditemukan bahan tambahan pangan mengandung Rodhamin B. \" Kita sudah amankan dan akan ditelusuri,\" katanya. (247)