BENGKULU. BE - H Junaidi Hamsyah SAg MPd dipastikan tidak lagi menjadi Gubernur Bengkulu sejak 30 November mendatang, karena masa jabatannya hanya sampai tanggal 29 November 2015. Setelah itu, Junaidi juga dipastikan tidak akan menjadi gubernur Bengkulu untuk 5 tahun kedepan, sebab, ia gagal maju pada Pilkada tahun ini akibat tidak mendapatkan dukungan dari partai politik.
Setelah batal mencalonkan diri, Junaidi pun belum menentukan arah politiknya. Kemungkinan besar Junaidi akan memilih netral dan mempersilahkan kepada pendudukungnya untuk memilih calon gubernur sesuai keinginannya masing-masing, bukan atas instruksi dari dirinya.
Meski tidak menyatakan dukungan, Junaidi berharap siapa pun terpilih sebagai Gubernur Bengkulu nanti (antara Ridwan Mukti dan Sultan, red), agar tidak menghentikan semua pembangunan di Provinsi Bengkulu yang sudah ia dilaksanakan sejak jadi gubernur 3 tahun terakhir ini.
\"Saya tidak akan menentukan sikap politik saya, tapi saya berharap pembangunan ini berkelanjutan. Ini mengingat sudah banyak rencana pembangunan yang saya buat namun belum sempat di realisasikan,\" ungkapnya.
Menurut Junaidi, beberapa rencana pembangunan yang dibuat diera kepempinannya adalah pembuatan Science Park dan SPAM regional yang melintasi Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Bengkulu.
Diakuinya, untuk merencanakan program tersebut bukan perkara mudah, bahkan sudah menelan APBD untuk proses awalnya, seperti pembangunan SPAM Regional yang sudah menghabiskan APBD Provinsi Bengkulu sebesar 4,7 miliar tahun 2014 lalu.
\"Kita ini ada tradisi tidak mau melanjutkan program gubernur sebelumnya, tapi saya berharap kepada cagub dan cawagub yang terpilih nanti untuk tidak seperti itu. Karena pembangunan akan lebih cepat selesai jika tinggal melanjutkan. Bahkan anggarannya pun membengkak jika semuanya direncanakan dari awal atau mengganti dengan semua pragram baru sesuai dengan visi-misi,\" ujarnya.
Saat menjadi gubernur, Junaidi juga tidak sedikit menorek prestasi gemilang, misalnya keberhasilan menjadikan Bandara Bengkulu menjadi Embarkasi Haji Antara, meskipun melanjutkan program Agusrin, meningkatkan intensitas penerbangan di Bandara Fatmawati Bengkulu dari awalnya hanya 4-5 kali perhari meningkat menjadi 9 kali perhari.
Meningkatnya penerbangan ini menandakan perekonomian masyarakat Bengkulu semakin baik.
Junaidi juga berhasil mempertahankan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 4 kali berturut-turut dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terkait laporan hasil pemeriksaan keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan sejumlah prestasi gemilang lainnya. (400)