Rabiatul Fadilah, Kota Bengkulu
Terik panas matahari masih terasa menusuk ubun-ubun, sekira pukul 13.00 WIB, tapi pada H+ 5 lebaran kemarin (21/07) masyarakat yang pergi berkunjung ke Pantai Jakat telah ramai, mereka seakan tak menghiraukan teriknya mentara yang menyengat kulit.
Saat datang ke Pantai Jakat, tujuan utama pengunjung yakni mandi pantai, sebab Pantai Jakat memang aman untuk mandi, tidak seperti Pantai Panjang yang rawan dan menelan korban jiwa, jika tidak berhati-hati berenang. Saat hendak mandi pantai tersebut, sebelum berenang, pengunjung biasanya tidak lupa untuk menyewa ban pada jasa penyewaan ban untuk mandi. Dengan banyaknya pengunjung yang menyewa ban inilah yang membuat jasa penyewaan ban, meraup keuntungan. Seperti yang di alami oleh Nia Triana (30) yang setiap hari menyewakan ban di Pantai Jakat.
\"Kalau dibandingkan dengan hari biasa, hari lebaran ini jauh lebih meningkat, bahkan terkadang ban kita habis dan tidak ada stok lagi,\"kata Nia.
Lanjutnya, hal ini tentunya karena pengunjung pantai yang meluap. Jika pada hari biasa hanya bisa menyewakan sekitar 40 ban, maka padahari lebaran ini semua ban yang dipunya bisa ludes. Dari 118 ban yang pihaknya miliki, biasanya pada hari lebaran selalu tak bersisa. Harga untuk satu buah ban yang ia sewakan juga beda, Rp 5 ribu untuk yang kecil dan Rp 10 ribu untuk ban besar. Pemakaian ban juga sepuasnya, tanpa dibatasi waktu.
\"Mulai dari H+2 sampai sekarang pendapatan untuk sehari sekitar Rp 1,8 juta,\"ungkapnya.
Menurutnya, puncak ramainya pengunjung yang menyewa ban ini akan berakhir pada hari Minggu esok. Sebab untuk Seninnya, anak-anak akan masuk sekolah. Sementara itu, Alin (20) pengunjung asal Palembang mengatakan, pihaknya hampir tiap lebaran berkunjung ke Bengkulu dan Pantai Jakat merupakan tempat favorit baginya.
\"Setiap mandi disini, selalu sewa ban, mandinya bisa sepuasnya,\"ungkapnya. (927)