BENGKULU, BE - Partai Politik (Parpol) kini ramai-ramai memastikan dukungannya terhadap Ridwan Mukti (RM) sebagai Calon Gubernur Bengkulu. Terbaru, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Romahurmuziy yang memiliki 3 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu resmi mengusung Bupati Musi Rawas tersebut. Ridwan Mukti berhasil menyingkir Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah pada seleksi akhir yang dilakukan DPP PPP belum lama ini.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Bengkulu hanya mengirim 2 nama kandidat calon gubernur ke DPP, yakni Junaidi Hamsyah dan Ridwan Mukti. Sedangkan kandidat lainnya yang sudah mengikuti mendaftarkan diri dan sudah mengikuti seleksi tahap awal seperti Bando Amin C Kader, Suherman, Imron Rosyadi dan Okto Brawijaya Trisakti tidak masuk nominasi diusulkan ke DPP.
Dengan begitu, Ridwan Mukti juga sudah mendapatkan dukungan dari Partai Hanura yang memiliki 2 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu, PKB 4 kursi, Nasdem 4 kursi dan PKPI 1 kursi. Jika kelima partai tersebut benar-benar memberikan dukungannya, maka Ridwan Mukti sudah mengantongi 16 kursi, sedangkan syaratnya hanya 9 kursi.
\"DPP sudah mengeluarkan surat rekomendasi, bahwa PPP mengusung Ridwan Mukti sebagai calon Gubernur Bengkulu,\" kata Sekretaris DPW PPP Provinsi Bengkulu, Riki Supriadi kepada BE, kemarin.
Menurutnya, DPP PPP memutuskan Ridwan Mukti, bukan dikarenakan Junaidi Hamsyah sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri, melainkan PPP melihat Ridwan Mukti memiliki peluang untuk memenangi Pilkada lebih besar. Karena Ridwan Mukti sendiri sudah memiliki jaringan yang solid hingga ke pelosok desa, memiliki kemampuan memimpin daerah dan diyakini mampu memajukan membangun Provinsi Bengkulu.
\"Kalau kita lihat Ridwan Mukti lebih mumpuni, dia memiliki jaringan luas ke pusat dan dia diprediksi akan mampu membangun provinsi ini,\" terang Riki.
Untuk partai tambahan, karena masih kekurangan 6 kursi lagi, Riki mengaku pihaknya menyerahkan kepada Ridwan Mukti untuk mencarinya. Demikian juga calon wakil gubernur yang akan mendapinginya, PPP tidak mau ikut campur.
\"Untuk partai lainnya dan cakil wakil, kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Ridwan Mukti dan kami yakin beliau mampu mendapatkan partai lain dan wakil yang tepat,\" bebernya.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa RM akan berpasangan dengan Wakil Bupati Bengkulu, Rohidin Mersyah yang merupakan kader PAN, Riki pun tidak mempersoalkannya.
//PDIP Hari Ini
Sementara itu, informasi yang diterima BE menyebutkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri akan memutuskan kandidat calon gubernur Bengkulu dalam rapat pleno bersama pengurus DPP lainnya hari ini (22/7).
PDIP sendiri santer disebut-sebut akan menjatuhkan pilihannya pada Sultan B Najamudin, karena dari beberapa nama yang dipanggil beberapa waktu lalu, hanya Sultan yang diberikan surat tugas untuk mencari calon wakilnya dari kader PDIP dan partai lainnya agar memenuhi syarat saat mendaftar ke KPU nanti.
Untuk calon wakil, dikabarkan Sultan sudah mengajukan 2 nama ke DPP PDIP, yakni Patrolazi dan Khairul Anwar BSc yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu. Kedua kader PDIP tersebut berasal dari Rejang.
\"Belum bisa dipastikan siapa yang akan diputuskan untuk wakilnya, karena besok (hari ini,red) baru diputuskan oleh DPP,\" kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu, Elva Hartati, kemarin.
Sebelumnya PDIP sendiri mengajukan Dadang Mishal untuk mendampingi Sultan, namun Dadang bukan orang asli Bengkulu sehingga dinilai tidak memiliki basis dukungan. Akibatnya, nama Dadang yang tidak lain suami Elva Hartati itu tidak masuk nominasi kandidat yang diusulkan oleh Sultan ke DPP PDIP.
\"Kalau Khairul mau ya tidak apa-apa, tapi nanti tergantung penugasan dari partai,\" singkatnya.
//Pilkada Bengkulu Terancam
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Bengkulu, Drs Azhar Marwan MSi mengkritik kebijakan partai politik yang terlalu lama memainkan politiknya, sehingga membuat kandidat yang masyarakat tidak selera lagi.
Ia memprediksi, akibat lama parpol menentukan pasangan cagub tersebut bisa membuat kandidat mengundurkan diri, sehingga akan tersisa 2 atau 2 pasangan lagi. Jika tinggal 1 pasangan, maka Pilkada Gubernur Bengkulu harus ditunda dan akan digelar bersamaan dengan Pilwakot dan Pilbup Bengkulu Tengah pada 2018 mendatang.
\"Waktu pendaftraan ke KPU tanggal 26 Juli besok tinggal beberapa hari lagi, sampai saat ini parpol belum final menentukan pasangan calon. Kandidat masih bingung menunjukkan siapa pasangan yang ideal karena harus persetujuan partai pengusung. akibatnya, bisa jadi ada kandidat yang membatalkan diri untuk maju, partai besar bisa tinggal jadi pendukung, bukan pengusung pasangan calon. Dampaknya nanti tinggal ada dua atau satu pasangan calon dan Pilkada Gubernur akan ditunda,\" ungkapnya.
Dijelaskannya, disaat otonomi daerah beberapa tahun lalu, perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi, tapi ternyata dunia politik masih sentralistik. Semua ditentukan oleh DPP, DPD I dan DPD II tidak ada artinya, padahal yang tahu persoalan daerah serta siapa tokoh yang layak diusung adalah pengurus partai di daerah, bukan dari pusat.
\"Selain merugikan kandidat dan masyarakat, pola yang diterapkan parpol ini juga akan merugikan mereka sendiri. Seharusnya sekarang sudah final semua masalah pengusungan calon, sehingga kandidat bisa mempersiapkan diri untuk mendaftar ke KPU. Tapi kenyataannya, sampai sekarang kandidat masih sibuk kesana-kemari melobi partai,\" tandasnya.(400)