Junaidi Teteskan Air Mata

Senin 20-07-2015,11:50 WIB

BENGKULU, BE- Gubernur Bengkulu, Ustadz Junaidi Hamsyah bersama keluarga pada hari Jumat (17/7), melaksanakan salat Idul Fitri 1426 Hijiriyah di Masjid Baitul Izzah, Padang Harapan Kota Bengkulu. Salat Id yang dilaksanakan bersama ribuan warga Kota Bengkulu tersebut digelar di Halaman Masjid Baitul Izzah.

Namun ada yang menarik ketika Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah bertindak sebagai khatib ini sempat meneteskan air mata.

Saat menyampaikan doa dihadapan ribuan umat muslim yang melaksanakan Salat Id tersebut. Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah pun mengakui kesedihan tersebut, ia menjelaskan bahwa tetes air matanya tersebut disebabkan dalam hari raya lebaran ini dirinya tidak dapat bertemu dengan kedua orang tuanya. Karena kedua orang tuanya tersebut telah meninggal dunia sejak beberapa tahun yang lalu.

\"Ya saya sedih saat membacakan doa, karena saya ingat dengan kedua orang tua saya yang telah meninggal sebelum melihat saya sukses seperti ini. Siapa orangnya yang mengalami hal serupa dengan saya, juga akan bersedih dan kita berdua supaya kedua orang tua kita mendapat lapang di dalam kuburnya,\" ungkap Junaidi kepada BE.

Bukan hanya mengingat orang tuanya saja, Gubernur juga mengungkapkan kesedihan tersebut kerena Provinsi Bengkulu telah beberapa kali tertimpah musibah bencana alam. Bencana alam tersebut seperti gempa bumi yang sering terjadi di Bengkulu. Karena dengan adanya bencana alam tersebut membaut dapat kerugian besar bagi Provinsi Bengkulu, baik dari segi fisik maupun dari segi matrial. Sehingga dengan adanya bencana alam tersebut dapat memperlambat pembangunan di Provinsi Bengkulu.

\"Bencana alam juga membuat kesedihan saya, mudah-mudahan kita sama-sama mendoakan agar di Provinsi Bengkulu tidak lagi terjadi bencana alam,\" ujarnya.

Selain itu, Gubernur Bengkulu yang bertugas menjadi khatib dalam khotbahnya ia menyampaikan bahwa bulan suci ramadan ini bukan lah puncak ibadah. Karena dalam beribadah tersebut sifatnya ialah continue atau terus berkelanjutan tidak berhenti sampai di bulan suci ramahdan saja. Dengan begitu, di khutbahnya, Gubernur meminta untuk terus melestarikan masjid agar tidak sepi setelah bulan suci ramadan ini.

\"Kita berharap, dengan hari raya lebaran idul fitri ini masjid tetap ramai seperti bulan suci ramahdan. Maka dari itu kesan masyarakat harus berubah, bahwa hari ramadhan ini bukan lah puncak ibadah. Karena sifat ibadah kita ialah berkelanjutan terus,\" kata Junaidi dalam Khotbahnya.

Selain itu, Gubernur juga juga menyampaikan bahwa dengan hari raya Idul Fitri ini terus untuk mejaga hubungan silahturahmi antar sesama umat muslim dan umat beragama lainnya. Karena dengan menjaga silahturahmi maka akan membuat kedamaian antara masyarakat satu dengan yang lainnya.

\"Nah dengan dari raya Idul Fitri ini, mari kita manfaatkan untuk perbaiki silahturahmi anatar sesama. Yang putus mari disambung lagi dan yang retak mari kita berbaiki,\" sampainya.

Dari Pantauan BE, dalam Salat Idul Fitri tersebut yang bertindak sebagai Imam yakni Drs H Rusli M Daud yang sekaligus sebagai Imam Besar Masjid Baitul Izzah. Terlihat juga Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamuddin, Sekda Provinsi Bengkulu Sumardi, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ihsan Fajri, Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Sukatno MSi sekaligus GM Bengkulu Ekspress dan Jajaran pejabat di Pemda Provinsi Bengkulu turut hadir melaksanakan salat Id di Masjid agung tersebut. Namun dengan banyaknya jemaah yang memenuhi halaman masjid tersebut, tidak mempengaruhi kekhusukkan para jemaah tersebut untuk melaksanakan salat Id. (151)

Tags :
Kategori :

Terkait