Polres Antisipasi Peredaran Upal

Sabtu 04-07-2015,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINTUHAN,BE - Banyaknya jasa penukaran uang di jalanan jelang Lebaran ini, jadi perhatian serius Polres Kaur. Untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu (upal), selama bulan Ramadhan pihaknya meningkatkan pengawasan serta tindak kejahatan penipuan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

“Bulan puasa ini transaksi keuangan meningkat dari bulan biasa. Tidak menutup kemungkinan ada uang palsu yang beredar,” kata Kapolres AKBP Bambang Purwanto, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Johan Andika SE, SIK kemarin.

Dikatakan Kasat, peredaran upal ini biasanya untuk pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu rupiah. Tapi kendati belum ada laporan terkait adanya upal yang beredar di wilayah hukum Polres Kaur. Namun pihaknya menyampaikan kepada seluruh Babinkamtibmas agar memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan wasapada terhadap kemungkinan adanya upal jelang jelang Hari Raya Idul Fitri ini.

“Masyarakat diharapkan proaktif dengan kepolisian untuk segera melapor jika menemukan uang palsu. Aparat kepolisian akan berusaha mengantisipasi sedini mungkin adanya peredaran upal di wilayah hukum Polres Kaur,” terangnya.

Lanjutnya, pihaknya selalu mengimbau untuk mewaspadai sejumlah oknum yang memanfaatkan tingginya intensitas masyarakat dalam jual beli menjelang perayaan hari Raya Idul Fitri untuk upal. Juga pihaknya meminta kepada perbankan untuk membantu mencegah peredaran uang palsu.

“Perputaran ekonomi cukup tinggi menjelang Idul Fitri. Masyarat biasanya akan berbelanja dalam skala besar menjelang hari raya. Jangan sampai momen seperti itu dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.

Ditambahkan Kasat, modos yang digunakan pelaku biasanya menukarkan uang pecahan Rp 50-100 Ribu. Juga modus lain, biasanya dengan cara membelanjakan upal tersebut di kios-kios dan warung kecil yang tingkat kewaspadaannya tidak terlalu tinggi.

“Sasaran empuk pengedar upal biasanya warung-warung kecil yang terkadang lalai dalam memperhatikan uang yang mereka terima. Selain itu oknum juga kadang memanfaatkan keramaian pembeli di warung-warung kecil,” pungkasnya.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait