Ketika ditanya kenapa kita memilih buku sebagai sarana kegiatan sosial. Dirinya mengatakan bahwa pihaknya yang tergabung dalam beberapa komunitas ini mempunyai tujuan untuk menciptakan sebuah gerakan dimana setiap perbulannya mendirikan sebuah perpustakaan di setiap panti-panti asuhan di Bengkulu terutama panti yang belum memiliki perpustakaan. \"Tahap pertama kita awali di panti asuhan Zam-Zam, Insy Allah bulan depan kita akan mencari panti asuhan lainnya ,\" ungkapnya
Hal serupa juga diungkapnya oleh Indah dari People Psychology Consulting (PPC). Menurutnya kegiatan ini dapat membentuk mental anak muda khususnya di Bengkulu agar mereka memiliki semangat berbagi dan membentuk mental semangat membaca. Hal lain yang tak kalah pentingnya yaitu membuka wawasan anak panti menjadi orang besar. \"Dengan buku mudah-mudahan anak panti asuhan ini menjadi orang yang berwawasan,\" ujarnya.
Sementara itu, Septa dari Bengkulu Hijaber Comunity Ketimbang mengemis menjelaskan bahwa kita harus merubah mindset masyarakat bahwasanya lebih baik pergi berjualan dari pada harus mengemis. Selain memberikan 1000 Buku, pada kesempatan tersebut juga diberikan Boneka, Jilbab, Mukena Sembako dan sedikit uang. \"Mudah-mudahan apa yang kami berikan bermanfaat bagi anak-anak yang ada di panti,\" Ujar Septa.
Pemilik Panti Asuhan, Zam-Zam, Suarti Kayum, S. Pdi mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas apa yang telah diberikan oleh para komunitas tersebut. Kedepan mudah-mudahan pihak panti secepatnya dapat mewujudkan mendirikan sebuah perpustakaan bagi anak-anak panti. \"Kami juga butuh perhatian dari pemerintah, apa lagi saat ini tahun ajaran baru sehingga hal yang paling kami butuhkan saat ini adalah perlengkapan sekolah, seperti baju seragam, sepatu tas, dan perlengkapan sekolah lainnya,\" harapnya . (Andri)