Diprediksi Kemarau 4 Bulan

Senin 29-06-2015,09:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Meskipun Kabupaten Rejang Lebong khususnya Kota Curup selama dua hari terakhir diguyur hujan, namun berdasarkan informasi yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong, saat ini sudah memasuki musim kemarau. \"Berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG saat ini kita sudah mulai memasuki musim kemarau bahkan hingga empat bulan ke depan atau hingga bulan Oktober mendatang,\" ungkap Kepala BPBD Rejang Lebong, Drs Masdar Helmi SSos MM. Menurut Masdar Helmi, dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi cukup panjang tersebut, pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan. Salah satu yang menjadi fokus mereka yaitu mengantisipasi terjadinya kebakaran di Kabupaten Rejang Lebong. \"Karena kemarau identik dengan kebakaran, sehingga untuk petugas pemadam kebakaran akan kita persiapkan semaksimal mungkin,\" jelas Masdar Helmi. Lebih lanjut Helmi menjelaskan, meskipun selama ini petugas PBK selalu siaga selama 24 jam. Namun, untuk musim kemarau ia meminta petugasnya untuk lebih siaga lagi, karena kemungkinan akan terjadinya kebarakan akan lebih besar dibandingkan dengan musim hujan atau musim pancaroba. Selain mengantisipasi kebakaran, pihaknya juga akan mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan air bersih disejumlah daerah yang ada di Rejang Lebong. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong. \"Nanti kita akan meminta bantuan PDAM untuk menyediakan bila memang nanti ada daerah yang kekurangan air,\" jelas Masdar Helmi. Terkait dengan suhu udara selama musim kemarau ini, Menurut Masdar Helmi selama musim kemarau ini suhu udara di Kabupaten Rejang Lebong berkisar antara 30 hingga 40 derajat Celcius.  Oleh karena itu ia berharap masyarakat yang melakukan aktifitas di luar ruangan untuk berhati-hati. Di sisi lain, dampak dari datangnya musim kemarau sudah mulai dirasakan di Kabupaten Rejang Lebong, salah satunya terkait dengan produksi air yang akan disuplai ke rumah penduduk oleh PDAM Tirta Dharma. Dimana menurut Direktur PDAM Tirta Dharma,  Hazairin SE MM, saat ini debit air PDAM Tirta Dharma mengalami penyusutan. \"Memasuki musim kemarau ini debit air kita mengalami penyusutan antara 10 hingga 15 liter per detik,\" Hazairin Menurut Hazairin menurunnya debit air ini seiring dengan menurunnya pasokan air dari dari sumber air yang bersumber dari air bawah tanah yang ada di Desa Suban Ayam dan Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang serta sumber air yang berada di Desa Suban Air Panas dan Air Meles Bawah Kecamatan Curup Timur. \"Penurunan debit air ini akan dirasakan pelanggan kita di beberapa kecamatan terutama yang berada di wilayah Kota Curup seperti Kecamatan Curup Tengah, Curup Kota, Curup Selatan, Curup Utara dan Curup Timur,\" jelas Hazairin. Sementara itu untuk sumber air yang berasal dari air permukaan dalam hal ini air Sungai Musi Hazairin mengaku belum mengalami penurunan. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait