BENGKULU, BE - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu, kemarin (22/6) menggelar razia gelandangan dan pengemis (Gepeng). Razia tersebut digelar sekitar pukul 11.00 WIB, di berbagai simpang dan sudut Kota Bengkulu. Razia dimulai dari Jalan Basuki Rahmat tepatnya di simpang empat lampu merah Sukamerindu. Di sini Satpol PP dan Dinsos memergoki dua orang pengemis yang sedang melancarkan aksinya. Namun ada yang menarik saat petugas Satpol PP dan Dinsos melakukan razia, para pengemis ini langsung mengamuk saat hendak diamankan. Bukan hanya mengamuk, pengemis ini juga sempat melawan hingga memukul badan salah satu anggota Satpol PP menggunakan centong yang digunakan untuk mengemis. Namun perlawanan yang tak seberapa tersebut, dapat dihentikan dengan jumlah anggota Satpol PP dan Dinsos. Hingga akhirnya para pengemis tersebut dapat diamankan oleh petugas.
\"Tujuan kita gelar razia ini, untuk menertibkan Gepeng yang sering meresahkan pengendara ketika berada di simpang-sinpang lampu merah di Kota Bengkulu,\" jelas Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Syarifuddin C SH
kepada BE, kemarin (22/6).
Kemudian, petugas Satpol PP dan Dinsos melanjutkan razia di Jalan S Parman Simpang Lama Kota Bengkulu. Di lokasi tersebut, petugas berhasil mengamankan tiga orang pengemis. Salah satu pengemis, juga sempat histeris saat hendak dimasukkan ke dalam mobil petugas. Namun petugas langsung berusaha mengangkat pengemis yang mayoritas wanita tersebut, masuk ke dalam mobil petugas. Setelah itu, petugas melanjutkan razianya ke Jalan Raya Mayjen Sutoyo simpang empat lampu merah Tanah Patah. Di lokasi tersebut petugas berhasil mengamankan 4 orang pengemis.
\"Dari hasil razia tersebut kita berhasil mengamankan delapan orang pengemis. Mayoritas yang kita tangkap wanita, dua diantaranya masih anak-anak,\" ujar Syarifuddin.
Adapun pengemis yang berhasil diamankan tersebut antara lain bernama Erna Seri Dewi (37), Elviana (14), Febri (31), Sella (11), Yuli (35), Anita (30), Mak Dang (60) dan Bobi (35). Kesemuanya mengaku tinggal di Kelurahan Sawah Lebar.
\"Delapan orang pengemis ini semunya warga Kelurahan Sawah Lebar. Karena pengemis yang ada di Kota Bengkulu ini, hampir merata berada di kelurahan tersebut,\" tambah Syarifuddin.
Lanjut Syarifuddin, setelah para pengemis ini diamankan di kantor Dinsos Kota Bengkulu, pengemis tersebut langsung mendapat arahan untuk tidak lagi mengemis di jalanan. Karena bila hal tersebut masih terus dilakukan, maka akan menggangu pengendara dan juga dapat berdampak buruk pada keselamatan pengemis tersebut. Setelah mendapatkan arahan, para pengemis ini langsung diantar pulang ke rumah masing-masing oleh petugas.
\"Sudah kita amankan, pengemis ini langsung kita berikan pengarahan dan kemudian langung diantarkan pulang. Sebab kita tidak dapat menampung di sini, karena lokasi ruang belum punya,\" kata Syarifuddin.
Dari data Dinsos Kota Bengkulu, Gepeng yang ada di kota ini sebanyak 30 orang. Dinsos telah mengantisipasi dengan melakukan razia rutin, agar para Gepeng ini tidak menjamur dengan memanfaatkan bulan suci Ramadan, untuk mengemis di jalanan.
\"Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah Gepeng berkeliaran di simpang jalan Kota Bengkulu, kita akan melakukan razia rutin bersama instansi terkait, seperti kepolisian dan Satpol PP,\" pungkas Syarifuddin. (151)